Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sakit selangkangan setelah berolahraga pada pria sering kali dianggap sepele, hanya sebagai cedera otot biasa.

Namun, tahukah Anda, rasa nyeri di area ini, terutama pada pria, bisa jadi merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius.

Oleh karena itu, mari kita simak penyebab sakit selangkangan pada pria setelah berolahraga dan cara tepat mengatasinya. Mari simak!

Penyebab Sakit Selangkangan pada Pria Setelah Olahraga

Sakit selangkangan bisa terjadi karena beberapa faktor. Beberapa di antaranya mungkin tidak berbahaya dan bisa pulih dengan sendirinya, sementara yang lain butuh diobati.

Berikut adalah beberapa faktor paling umum yang menyebabkan rasa sakit di area selangkangan pria, antara lain:

1. Cedera Otot atau Sendi

Ini adalah penyebab yang paling sering. Otot-otot di sekitar paha dan panggul, bisa tegang atau robek akibat gerakan yang tiba-tiba, peregangan yang berlebihan, atau pemanasan yang kurang.

2. Masalah pada Testis

Nyeri yang menjalar ke selangkangan bisa berasal dari testis. Berikut beberapa penyakit yang bisa menyerang testis:

• Torsio testis – testis terpelintir
• Epididimitis – peradangan epididimis, saluran di belakang testis
• Orkitis – peradangan pada testis

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah, yang menjalar ke selangkangan, terutama pada pria.

Kapan Sakit Selangkangan pada Pria Perlu Diobati?

Jika rasa sakitnya ringan, mungkin Anda bisa mengatasinya di rumah. Namun, segera periksa ke dokter berpengalaman jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

• Nyeri heba yang tiba-tiba disertai demam atau benjolan
• Ada benjolan di area selangkangan
• Mual, muntah, dan demam
• Terdapat darah di dalam urine
• Kesulitan buang air kecil
• Nyeri yang tidak membaik

Kondisi-kondisi ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga membutuhkan penanganan medis yang tepat.

Pentingnya Penanganan Medis yang Tepat

Mendiagnosis sendiri dapat berbahaya. Dokter Klinik Utama Sentosa menjelakan bahwa penanganan yang salah justru bisa memperparah kondisi Anda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan, akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang seperti USG, MRI, atau tes darah untuk memastikan diagnosis.

Setelah diagnosis dokter dapatkan, pengobatan yang diberikan bisa bervariasi, mulai dari obat-obatan, terapi fisik, hingga tindakan bedah.

Ilustrasi seorang pria yang mengalami sakit selangkangan

Cegah Sakit Selangkangan Setelah Berolahraga

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah sakit selangkangan pada pria:

1. Pemanasan dan Peregangan – Selalu lakukan pemanasan dan peregangan yang cukup sebelum berolahraga. Fokus pada otot-otot paha bagian dalam, panggul, dan perut.

2. Gunakan Teknik yang Benar – Pastikan Anda melakukan gerakan olahraga dengan teknik yang benar, terutama saat mengangkat beban berat.

3. Jangan Memaksakan Diri – Jika Anda merasa sakit, segera hentikan olahraga. Berikan waktu bagi tubuh untuk pulih.

4. Kenakan Pakaian yang Nyaman – Pakaian yang terlalu ketat bisa membatasi gerakan dan meningkatkan risiko cedera.

5. Hidrasi Tubuh dengan Cukup – Minum air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk mencegah kram otot.

Dengan memahami penyebab dan gejala yang perlu diwaspadai, Anda bisa lebih bijak dalam menyikapi rasa sakit setelah berolahraga.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Sebabkan Selangkangan Berjamur, Catat!

Atasi Sakit Selangkangan pada Pria dengan Bantuan Dokter di Klinik Utama Sentosa

Sakit selangkangan pada pria, bukanlah masalah cedera otot biasa. Namun, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkannya.

Jangan cemas! Anda bisa bertanya dan berkonsultasi dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.

Dokter terbaik kami, bisa membantu Anda mendapatkan diagnosis yang akurat dan memberikan perawatan yang sesuai,

Anda juga bisa berkomunikasi langsung dengan tim medis kami, melalui layanan Konsultasi Dokter Online.

Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!

Ingat! Penanganan yang tepat hanya bisa Anda dapatkan dengan bantuan medis yang berpengalaman.