Agustus 30, 2023
Curiga Terkena Klamidia, Lakukan Pemeriksaan Segera!
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Pemeriksaan klamidia yang perlu di curigai pada pasien yaitu dengan keluhan disuria dan cairan kental ketika memiliki hubungan seksual yang berisiko seperti tanpa pengaman.
Baca Juga : Kenali Faktor Risiko Dari Penyakit Klamidia
Klamidia merupakan infeksi yang bisa di alami pria maupun wanita. Untuk laki-laki yang terkena penyakit ini bisa menyerang saluran kemih. Sedangkan wanita terinfeksi penyakit chlamydia akan terkena radang panggul.
Sering sekali penyakit ini tidak menimbulkan gejala secara signifikan. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi sebenarnya. Penularan utamanya bisa dari aktivitas seksual secara tidak aman.
[ez-toc]Penjelasan Serta Penyebab Klamidia
Klamidia adalah jenis infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Ini adalah salah satu infeksi seksual paling umum di seluruh dunia.
Klamidia dapat mempengaruhi organ genital, termasuk rahim, saluran tuba, uretra, leher rahim, dan anus. Infeksi ini dapat mempengaruhi baik pria maupun wanita, dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Bakteri ini ditularkan melalui kontak seksual, termasuk hubungan seksual vaginal, dubur, atau mulut dengan seseorang yang terinfeksi.
Gejala Chlamydia
Infeksi klamidia seringkali dapat tidak menimbulkan gejala atau memiliki gejala yang sangat ringan, yang membuatnya sulit untuk dideteksi tanpa pemeriksaan medis yang tepat. Namun, jika gejala muncul, berikut adalah beberapa gejala umum infeksi klamidia pada pria dan wanita:
1. Gejala pada Wanita
- Peningkatan pemisahan vagina keluarnya cairan vagina yang berbeda dari biasanya, yang dapat berbau atau berwarna abnormal.
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil ini dapat menjadi tanda adanya infeksi di uretra atau uretritis.
- Nyeri perut bagian bawah gejala ini bisa serupa dengan kram menstruasi.
- Nyeri selama hubungan seksual hubungan seksual dapat menjadi tidak nyaman atau menyakitkan.
- Perdarahan antara menstruasi sangat sedikit perdarahan di antara periode menstruasi normal.
2. Gejala pada Pria
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil gejala ini bisa menunjukkan adanya infeksi di uretra atau uretritis.
- Keluaran dari uretra cairan dari penis yang tidak biasa, mungkin berbau atau berwarna tidak normal.
- Nyeri atau bengkak pada testis ini dapat menunjukkan epididimitis, yaitu peradangan pada epididimis, yang dapat di sebabkan oleh klamidia.
Bagaimana Pemeriksaan Klamidia?
Pemeriksaan klamidia adalah prosedur medis untuk mendeteksi keberadaan bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan penyebab infeksi klamidia. Infeksi klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi.
Pemeriksaan klamidia penting karena infeksi ini sering tidak menimbulkan gejala atau gejalanya ringan, tetapi jika di biarkan tanpa pengobatan, dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem reproduksi pria dan wanita.
Berikut adalah beberapa metode pemeriksaan klamidia yang umum dilakukan:
1. Tes Sampel Urine
Ini adalah metode pemeriksaan yang paling umum. Penderita akan di minta untuk memberikan sampel urine, dan laboratorium akan menganalisis sampel tersebut untuk mendeteksi keberadaan DNA bakteri klamidia.
2. Tes Sampel Saluran Kemih atau Leher Rahim
Ini melibatkan pengambilan sampel dari uretra (saluran kemih pada pria) atau leher rahim (pada wanita). Dokter akan menggunakan swab khusus untuk mengambil sampel, yang kemudian akan di analisis di laboratorium.
3. Tes Sampel Vaginal
Untuk wanita, tes ini melibatkan pengambilan sampel dari vagina menggunakan swab khusus. Sampel ini kemudian akan di analisis untuk mendeteksi keberadaan bakteri klamidia.
4. Tes dari Ujung Penis (Uretra)
Pada pria, swab dapat mengambilnya dari ujung penis untuk mendapatkan sampel dari uretra.
5. Tes Rektal
Jika memiliki risiko tinggi terkena infeksi klamidia pada anus (misalnya, jika penderita terlibat dalam seks di dubur), dokter mungkin akan melakukan tes swab dari daerah rektal.
Penting untuk dicatat bahwa pemeriksaan klamidia umumnya tidak dilakukan secara rutin sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan reguler.
Namun, mereka direkomendasikan bagi individu yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi klamidia. Termasuk mereka yang aktif secara seksual dan berisiko tinggi terpapar IMS.
Jika penderita memiliki kekhawatiran atau menduga telah terpapar klamidia, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Dokter atau penyedia layanan kesehatan seksual dapat membantu Anda menentukan apakah pemeriksaan klamidia bila perlu dan memberikan pedoman tentang langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang sesuai.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Lakukan Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Radang Panggul
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini
Agustus 30, 2023
Curiga Terkena Klamidia, Lakukan Pemeriksaan Segera!
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Pemeriksaan klamidia yang perlu di curigai pada pasien yaitu dengan keluhan disuria dan cairan kental ketika memiliki hubungan seksual yang berisiko seperti tanpa pengaman.
Baca Juga : Kenali Faktor Risiko Dari Penyakit Klamidia
Klamidia merupakan infeksi yang bisa di alami pria maupun wanita. Untuk laki-laki yang terkena penyakit ini bisa menyerang saluran kemih. Sedangkan wanita terinfeksi penyakit chlamydia akan terkena radang panggul.
Sering sekali penyakit ini tidak menimbulkan gejala secara signifikan. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi sebenarnya. Penularan utamanya bisa dari aktivitas seksual secara tidak aman.
[ez-toc]Penjelasan Serta Penyebab Klamidia
Klamidia adalah jenis infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Ini adalah salah satu infeksi seksual paling umum di seluruh dunia.
Klamidia dapat mempengaruhi organ genital, termasuk rahim, saluran tuba, uretra, leher rahim, dan anus. Infeksi ini dapat mempengaruhi baik pria maupun wanita, dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Bakteri ini ditularkan melalui kontak seksual, termasuk hubungan seksual vaginal, dubur, atau mulut dengan seseorang yang terinfeksi.
Gejala Chlamydia
Infeksi klamidia seringkali dapat tidak menimbulkan gejala atau memiliki gejala yang sangat ringan, yang membuatnya sulit untuk dideteksi tanpa pemeriksaan medis yang tepat. Namun, jika gejala muncul, berikut adalah beberapa gejala umum infeksi klamidia pada pria dan wanita:
1. Gejala pada Wanita
- Peningkatan pemisahan vagina keluarnya cairan vagina yang berbeda dari biasanya, yang dapat berbau atau berwarna abnormal.
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil ini dapat menjadi tanda adanya infeksi di uretra atau uretritis.
- Nyeri perut bagian bawah gejala ini bisa serupa dengan kram menstruasi.
- Nyeri selama hubungan seksual hubungan seksual dapat menjadi tidak nyaman atau menyakitkan.
- Perdarahan antara menstruasi sangat sedikit perdarahan di antara periode menstruasi normal.
2. Gejala pada Pria
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil gejala ini bisa menunjukkan adanya infeksi di uretra atau uretritis.
- Keluaran dari uretra cairan dari penis yang tidak biasa, mungkin berbau atau berwarna tidak normal.
- Nyeri atau bengkak pada testis ini dapat menunjukkan epididimitis, yaitu peradangan pada epididimis, yang dapat di sebabkan oleh klamidia.
Bagaimana Pemeriksaan Klamidia?
Pemeriksaan klamidia adalah prosedur medis untuk mendeteksi keberadaan bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan penyebab infeksi klamidia. Infeksi klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi.
Pemeriksaan klamidia penting karena infeksi ini sering tidak menimbulkan gejala atau gejalanya ringan, tetapi jika di biarkan tanpa pengobatan, dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem reproduksi pria dan wanita.
Berikut adalah beberapa metode pemeriksaan klamidia yang umum dilakukan:
1. Tes Sampel Urine
Ini adalah metode pemeriksaan yang paling umum. Penderita akan di minta untuk memberikan sampel urine, dan laboratorium akan menganalisis sampel tersebut untuk mendeteksi keberadaan DNA bakteri klamidia.
2. Tes Sampel Saluran Kemih atau Leher Rahim
Ini melibatkan pengambilan sampel dari uretra (saluran kemih pada pria) atau leher rahim (pada wanita). Dokter akan menggunakan swab khusus untuk mengambil sampel, yang kemudian akan di analisis di laboratorium.
3. Tes Sampel Vaginal
Untuk wanita, tes ini melibatkan pengambilan sampel dari vagina menggunakan swab khusus. Sampel ini kemudian akan di analisis untuk mendeteksi keberadaan bakteri klamidia.
4. Tes dari Ujung Penis (Uretra)
Pada pria, swab dapat mengambilnya dari ujung penis untuk mendapatkan sampel dari uretra.
5. Tes Rektal
Jika memiliki risiko tinggi terkena infeksi klamidia pada anus (misalnya, jika penderita terlibat dalam seks di dubur), dokter mungkin akan melakukan tes swab dari daerah rektal.
Penting untuk dicatat bahwa pemeriksaan klamidia umumnya tidak dilakukan secara rutin sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan reguler.
Namun, mereka direkomendasikan bagi individu yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi klamidia. Termasuk mereka yang aktif secara seksual dan berisiko tinggi terpapar IMS.
Jika penderita memiliki kekhawatiran atau menduga telah terpapar klamidia, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Dokter atau penyedia layanan kesehatan seksual dapat membantu Anda menentukan apakah pemeriksaan klamidia bila perlu dan memberikan pedoman tentang langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang sesuai.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Lakukan Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Radang Panggul
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini