Juli 6, 2023

Fimosis dan Parafimosis Apakah Perbedaan Keduanya?

Fimosis dan Parafimosis Apakah Perbedaan Keduanya?

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Ketika anak atau orang dewasa laki-laki belum melakukan sunat, maka akan rentan terkena penyakit fimosis atau parafimosis lalu apa perbedaan dari kedua infeksi tersebut?

Baca Juga : Apakah Bahaya Jika Terkena Herpes Kelamin?

Ketika pembukaan kulup menyempit dan kulit tersebut tidak bisa di tarik dari ujung penis itu dinamakan fimosis. Sementara saat kulup di tarik ke belakang mahkota penis, namun tidak kembali ke posisi semula itu namanya parafimosis.

Kedua hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya drainase darah dan bisa berdampak fatal jika tidak melakukan penangan secepat mungkin.

[ez-toc]

Perbedaan Pengertian Fimosis dan Parafimosis

Fimosis

Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Ini terjadi ketika kulup terlalu ketat atau tidak cukup lentur untuk ditarik kembali.

Fimosis dapat terjadi pada bayi laki-laki sejak lahir atau dapat berkembang pada anak-anak atau pria dewasa akibat peradangan atau jaringan parut.

Fimosis biasanya tidak menyebabkan masalah medis kecuali jika menyebabkan kesulitan atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, infeksi berulang, atau masalah dengan kebersihan yang memadai.

Parafimosis

Parafimosis terjadi ketika kulup ditarik ke belakang kepala penis (glans) dan terjebak di sana. Ini terjadi ketika seseorang dengan fimosis yang sudah ada mencoba untuk menarik kulup yang ketat kembali ke posisi semula.

Parafimosis dapat menyebabkan pembatasan aliran darah ke kepala penis yang dapat menjadi kondisi darurat.

Gejala Fimosis dan Parafimosis

Gejala fimosis dan parafimosis berkaitan dengan kondisi kulup penis. Berikut adalah gejala yang terkait dengan fimosis dan parafimosis:

Gejala Fimosis

1. Sulit menarik kulup ke belakang

Pada fimosis, kulup tidak dapat di tarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Sulitnya menarik kulup bisa menjadi tanda fimosis.

2. Nyeri atau ketidaknyamanan

Pada beberapa kasus, ketika kulup di tarik mundur secara paksa atau saat berusaha membersihkan area di bawah kulup. Hal ini bisa menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan.

3. Pembengkakan atau peradangan

Jika fimosis menyebabkan penumpukan cairan. Seperti smegma, di bawah kulup, ini dapat menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada area tersebut.

4. Kesulitan buang air kecil

Pada beberapa kasus fimosis yang parah, lubang kulup yang sempit dapat menghalangi aliran urine, menyebabkan kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil.

Gejala Parafimosis

1. Pembengkakan dan nyeri

Ketika kulup penis yang sudah di tarik ke belakang terjebak di bawah kepala penis, ini menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada area tersebut.

2. Gangguan sirkulasi

Parafimosis dapat menyebabkan pembatasan aliran darah ke kepala penis, yang dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit kepala penis, misalnya menjadi kebiruan.

3. Kesulitan mengembalikan kulup

Parafimosis membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mengembalikan kulup ke posisi semula menutupi kepala penis.

Parafimosis adalah keadaan yang memerlukan perhatian medis segera karena pembatasan aliran darah yang dapat mengancam kehidupan jaringan penis. Jika Anda mengalami gejala parafimosis, segera cari pertolongan medis.

Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Ini terjadi ketika kulup terlalu ketat atau tidak cukup lentur untuk ditarik kembali.Parafimosis terjadi ketika kulup ditarik ke belakang kepala penis (glans) dan terjebak di sana. Ini terjadi ketika seseorang dengan fimosis yang sudah ada mencoba untuk menarik kulup yang ketat kembali ke posisi semula.

Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Andrologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta

Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.

Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.

Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.

Baca Juga : Apa Itu Dokter Seksologi? Simak Penjelasannya

Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.

About the Author: Klinik Sentosa

Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta didukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

Juli 6, 2023

Fimosis dan Parafimosis Apakah Perbedaan Keduanya?

Fimosis dan Parafimosis Apakah Perbedaan Keduanya?

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Ketika anak atau orang dewasa laki-laki belum melakukan sunat, maka akan rentan terkena penyakit fimosis atau parafimosis lalu apa perbedaan dari kedua infeksi tersebut?

Baca Juga : Apakah Bahaya Jika Terkena Herpes Kelamin?

Ketika pembukaan kulup menyempit dan kulit tersebut tidak bisa di tarik dari ujung penis itu dinamakan fimosis. Sementara saat kulup di tarik ke belakang mahkota penis, namun tidak kembali ke posisi semula itu namanya parafimosis.

Kedua hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya drainase darah dan bisa berdampak fatal jika tidak melakukan penangan secepat mungkin.

[ez-toc]

Perbedaan Pengertian Fimosis dan Parafimosis

Fimosis

Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Ini terjadi ketika kulup terlalu ketat atau tidak cukup lentur untuk ditarik kembali.

Fimosis dapat terjadi pada bayi laki-laki sejak lahir atau dapat berkembang pada anak-anak atau pria dewasa akibat peradangan atau jaringan parut.

Fimosis biasanya tidak menyebabkan masalah medis kecuali jika menyebabkan kesulitan atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, infeksi berulang, atau masalah dengan kebersihan yang memadai.

Parafimosis

Parafimosis terjadi ketika kulup ditarik ke belakang kepala penis (glans) dan terjebak di sana. Ini terjadi ketika seseorang dengan fimosis yang sudah ada mencoba untuk menarik kulup yang ketat kembali ke posisi semula.

Parafimosis dapat menyebabkan pembatasan aliran darah ke kepala penis yang dapat menjadi kondisi darurat.

Gejala Fimosis dan Parafimosis

Gejala fimosis dan parafimosis berkaitan dengan kondisi kulup penis. Berikut adalah gejala yang terkait dengan fimosis dan parafimosis:

Gejala Fimosis

1. Sulit menarik kulup ke belakang

Pada fimosis, kulup tidak dapat di tarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Sulitnya menarik kulup bisa menjadi tanda fimosis.

2. Nyeri atau ketidaknyamanan

Pada beberapa kasus, ketika kulup di tarik mundur secara paksa atau saat berusaha membersihkan area di bawah kulup. Hal ini bisa menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan.

3. Pembengkakan atau peradangan

Jika fimosis menyebabkan penumpukan cairan. Seperti smegma, di bawah kulup, ini dapat menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada area tersebut.

4. Kesulitan buang air kecil

Pada beberapa kasus fimosis yang parah, lubang kulup yang sempit dapat menghalangi aliran urine, menyebabkan kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil.

Gejala Parafimosis

1. Pembengkakan dan nyeri

Ketika kulup penis yang sudah di tarik ke belakang terjebak di bawah kepala penis, ini menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada area tersebut.

2. Gangguan sirkulasi

Parafimosis dapat menyebabkan pembatasan aliran darah ke kepala penis, yang dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit kepala penis, misalnya menjadi kebiruan.

3. Kesulitan mengembalikan kulup

Parafimosis membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mengembalikan kulup ke posisi semula menutupi kepala penis.

Parafimosis adalah keadaan yang memerlukan perhatian medis segera karena pembatasan aliran darah yang dapat mengancam kehidupan jaringan penis. Jika Anda mengalami gejala parafimosis, segera cari pertolongan medis.

Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis (glans) dengan mudah. Ini terjadi ketika kulup terlalu ketat atau tidak cukup lentur untuk ditarik kembali.Parafimosis terjadi ketika kulup ditarik ke belakang kepala penis (glans) dan terjebak di sana. Ini terjadi ketika seseorang dengan fimosis yang sudah ada mencoba untuk menarik kulup yang ketat kembali ke posisi semula.

Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Andrologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta

Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.

Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.

Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.

Baca Juga : Apa Itu Dokter Seksologi? Simak Penjelasannya

Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.

About the Author: Klinik Sentosa

Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta didukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern.

Artikel Menarik Lainnya