Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Ejakulasi dini menjadi masalah jika mengganggu kehidupan seksual dan hubungan secara keseluruhan, apalagi jika Anda atau pasangan mengalami gejala ejakulasi dini yang mengganggu segera jalani pemeriksaan.

Baca Juga : Benarkah Pengobatan Ejakulasi Dini Akan Berpengaruh?

Ejakulasi dini adalah suatu masalah di mana seorang pria mengalami orgasme lebih cepat dari yang di inginkan atau pasangannya. Kejadian tersebut sering terjadi ketika belum atau sudah melakukan penetrasi.

Walaupun kondisi tersebut tidak berbahaya, tetapi kejadian ini dapat membuat hubungan antara suami dan istri menjadi tidak harmonis. Sebenarnya ejakulasi dini dapat terjadi pada pria dan teramsuk normal bisa terjadi sekali atau dua kali saja.

Pengertian Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah kondisi seksual di mana seorang pria mengalami ejakulasi dengan cepat. Seringkali tanpa kontrol yang memadai, dan sebelum atau segera setelah penetrasi seksual.

Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat terjadi bahkan sebelum hubungan seksual dimulai atau hanya dengan sedikit rangsangan seksual. Ejakulasi dini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

• Ejakulasi dini primer

Terjadi ketika seorang pria telah mengalami ejakulasi dini sejak awal aktivitas seksualnya, sejak dia pertama kali menjadi aktif secara seksual.

• Ejakulasi dini sekunder

Terjadi ketika seorang pria mengalami ejakulasi dini setelah sebelumnya memiliki kontrol ejakulasi yang lebih baik. Penyebab ejakulasi dini sekunder bisa beragam, termasuk faktor psikologis, kondisi medis, atau efek dari penggunaan obat-obatan.

Faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada ejakulasi dini meliputi kecemasan, stres, masalah dalam hubungan, gangguan neurologis, gangguan hormon, gangguan tiroid, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Kadang-kadang, ejakulasi dini juga dapat bersifat sementara dan terkait dengan situasi atau kejadian tertentu.

Ciri-Ciri Gejala Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan, seringkali terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi seksual. Gejala ejakulasi dini meliputi:

1. Ejakulasi yang tidak terkendali

Ejakulasi terjadi dengan sangat cepat, bahkan sebelum pasangan mencapai kepuasan seksual.

2. Kehilangan kontrol

Pria mungkin merasa sulit untuk mengendalikan momen ejakulasi, meskipun mereka berusaha menahan ejakulasi.

3. Kecemasan dan stres

Ejakulasi dini dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan rasa malu, baik pada pria maupun pasangan.

4. Gangguan hubungan

Kondisi ini bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan seksual, terutama jika pasangan merasa tidak puas dengan kehidupan seksual mereka.

Langkah Pengobatan Untuk Ejakulasi Dini

Mencegah ejakulasi dini melibatkan perubahan gaya hidup dan penerapan beberapa teknik selama hubungan seksual. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah ejakulasi dini:

1. Latihan otot panggul

Latihan otot panggul, seperti latihan Kegel, dapat membantu menguatkan otot-otot yang terlibat dalam proses ejakulasi. Jika melakukan pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kontrol atas ejakulasi.

2. Mengurangi stres

Stres dapat memengaruhi performa seksual. Cobalah untuk mengelola stres dengan meditasi, yoga, olahraga, atau hobi yang menyenangkan.

3. Menghindari terlalu banyak masturbasi

Masturbasi berlebihan atau dengan gesekan yang keras dapat mempengaruhi kepekaan penis, sehingga meningkatkan risiko ejakulasi dini.

4. Menjaga komunikasi dengan pasangan

Berbicaralah terbuka dengan pasangan tentang masalah seksual yang Anda alami. Komunikasi yang baik dapat membantu mengurangi tekanan dan kecemasan yang terkait dengan ejakulasi dini.

5. Menggunakan kondom

Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi sensitivitas penis dan menunda ejakulasi.

6. Berlatih teknik “Start-Stop” dan “Squeeze”

Selama hubungan seksual, Anda dapat mencoba teknik “Start-Stop” dengan menghentikan stimulasi seksual ketika Anda merasa akan ejakulasi. Lalu memulainya kembali setelah sensasi ejakulasi berkurang.

Teknik “Squeeze” melibatkan meremas ujung penis saat Anda merasa akan ejakulasi untuk menahan ejakulasi.

7. Menggunakan variasi posisi seks

Beberapa posisi seks dapat membantu mengurangi rangsangan pada penis dan menunda ejakulasi. Cobalah untuk mencari posisi yang paling nyaman dan mengurangi stimulasi yang berlebihan.

8. Menggunakan krim atau semprotan anestesi

Beberapa krim atau semprotan yang mengandung bahan-bahan anestesi lokal dapat membantu mengurangi sensitivitas penis dan menunda ejakulasi. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk semacam itu.

Periksa dan Konsultasi di Klinik Andrologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta

Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.

Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.

Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.

Baca Juga : Saluran Sperma Bengkak Bisa Terjadi Epididimitis?

Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.