September 1, 2025
Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Kista Bartholin pada Remaja, Jangan Panik!

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin pada remaja, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan bahkan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas.
Namun, kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, dan memang sering menyerang wanita di usia remaja atau usia reproduksi.
Jangan panik! Mari kita simak penyebab dan cara tepat mengatasi kista bartholin pada remaja di bawah ini.
Penyebab Kista Bartholin pada Remaja
Kista bartholin terbentuk saat saluran kelenjar bartholin tersumbat. Kelenjar ini terletak di sisi kanan dan kiri lubang vagina dan berfungsi memproduksi pelumas saat berhubungan.
Penyumbatan kelenjar bartholin ini biasanya dapat terjadi karena beberapa faktor. Berikut di antaranya:
1. Infeksi Bakteri – Bakteri seperti E. coli, Staphylococcus, atau bakteri penyebab penyakit menular seksual (PMS) seperti gonore dan klamidia bisa masuk dan menginfeksi kelenjar.
2. Kebersihan Area Vagina yang Kurang Baik – Kurangnya menjaga kebersihan area intim, terutama setelah buang air kecil atau besar, bsia meningkatkan risiko infeksi bakteri.
3. Iritasi – Penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras, pakaian dalam yang terlalu ketat, atau bahkan pembalut bisa menyebabkan iritasi.
4. Faktor Hormonal – Perubahan hormon selama masa pubertas pada remaja, bisa memengaruhi produksi cairan kelenjar bartholin.
Gejala Kista Bartholin pada Remaja
Gejala kista bartholin bisa bervariasi tergantung ukurannya. Pada awalnya, kista mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika kista membesar, berikut gejala yang muncul:
- Benjolan lunak dan tidak nyeri di salah satu sisi labia (bibir vagina)
- Rasa tidak nyaman saat duduk atau berjalan
- Rasa nyeri saat berhubungan intim (bagi yang sudah aktif secar seksual)
Jika kista terifneksi, maka akan berubah menjadi abses (kantong berisi nanah). Gejalanya akan lebih parah, seperti:
- Benjolan terasa sangat nyeri, merah, dan hangat saat disentuh
- Pembengkakan yang signifikan
- Demam dan rasa tidak enak badan
Cara Tepat Mengatasi Kista Bartholin
Penanganan kista bartholin pada remaja, harus disesuaikan dengan ukurannya dan apakah sudah terinfeksi atau belum. Berikut cara tepat mengatasinya:
1. Perawatan Mandiri
Untuk kista yang kecil dan tidak nyeri, Anda bisa mencoba kompres air hangat. Rendam area intim dalam bak berisi air hangat (kurang lebih 15 menit), ini bisa bantu meredakan benjolan.
2. Drainase
Jika kista membesar atau terasa nyeri, dokter mungkin akan melakukan prosedur drainase. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kista untuk keluarkan cairan.
3. Marsupialisasi
Jika kista bartholin sering kambuh, dokter akan merekomendasikan marsupialisasi. Prosedur ini melibatkan pembukaan kista dan menjahit tepi agar tetap terbuka.
4. Penggunaan Antibiotik
Jika kista sudah terinfeksi dan menjadi abses, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksnya sebelum melakukan drainase.

Ilustrasi seorang remaja wanita yang mengalami kista bartholin
Pentingnya Pengobatan Medis yang Tepat
Meskipun kista bartholin pada remaja sering kali dapat sembuh dengan sendirinya, sangat penting untuk tidak mencoba memecahkan benjolan sendiri.
Tindakan ini, bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah dan komplikasi lainnya. Pemeriksaan oleh profesional medis akan memastikan diagnosis yang akurat.
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis berpengalaman seperti di Klinik Utama Sentosa dan dapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Jenis Infeksi Vagina yang Berbahaya
Atasi Kista Bartholin pada Remaja dengan Perawatan Terbaik di Klinik Utama Sentosa
Kista bartholin pada remaja, biasanya hanya menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan. Namun, jika semakin besar, kista bisa rawan terinfeksi dan semakin nyeri parah.
Untuk itu, berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa sangatlah penting.
Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda, seperti penyebab dan tingkat keparahannya.
Namun, jangan cemas! Anda bisa bertanya dan berkonsultasi dengan tim medis kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis kami dan dapatkan penanganan yang tepat.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini
September 1, 2025
Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Kista Bartholin pada Remaja, Jangan Panik!

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin pada remaja, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan bahkan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas.
Namun, kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, dan memang sering menyerang wanita di usia remaja atau usia reproduksi.
Jangan panik! Mari kita simak penyebab dan cara tepat mengatasi kista bartholin pada remaja di bawah ini.
Penyebab Kista Bartholin pada Remaja
Kista bartholin terbentuk saat saluran kelenjar bartholin tersumbat. Kelenjar ini terletak di sisi kanan dan kiri lubang vagina dan berfungsi memproduksi pelumas saat berhubungan.
Penyumbatan kelenjar bartholin ini biasanya dapat terjadi karena beberapa faktor. Berikut di antaranya:
1. Infeksi Bakteri – Bakteri seperti E. coli, Staphylococcus, atau bakteri penyebab penyakit menular seksual (PMS) seperti gonore dan klamidia bisa masuk dan menginfeksi kelenjar.
2. Kebersihan Area Vagina yang Kurang Baik – Kurangnya menjaga kebersihan area intim, terutama setelah buang air kecil atau besar, bsia meningkatkan risiko infeksi bakteri.
3. Iritasi – Penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras, pakaian dalam yang terlalu ketat, atau bahkan pembalut bisa menyebabkan iritasi.
4. Faktor Hormonal – Perubahan hormon selama masa pubertas pada remaja, bisa memengaruhi produksi cairan kelenjar bartholin.
Gejala Kista Bartholin pada Remaja
Gejala kista bartholin bisa bervariasi tergantung ukurannya. Pada awalnya, kista mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika kista membesar, berikut gejala yang muncul:
- Benjolan lunak dan tidak nyeri di salah satu sisi labia (bibir vagina)
- Rasa tidak nyaman saat duduk atau berjalan
- Rasa nyeri saat berhubungan intim (bagi yang sudah aktif secar seksual)
Jika kista terifneksi, maka akan berubah menjadi abses (kantong berisi nanah). Gejalanya akan lebih parah, seperti:
- Benjolan terasa sangat nyeri, merah, dan hangat saat disentuh
- Pembengkakan yang signifikan
- Demam dan rasa tidak enak badan
Cara Tepat Mengatasi Kista Bartholin
Penanganan kista bartholin pada remaja, harus disesuaikan dengan ukurannya dan apakah sudah terinfeksi atau belum. Berikut cara tepat mengatasinya:
1. Perawatan Mandiri
Untuk kista yang kecil dan tidak nyeri, Anda bisa mencoba kompres air hangat. Rendam area intim dalam bak berisi air hangat (kurang lebih 15 menit), ini bisa bantu meredakan benjolan.
2. Drainase
Jika kista membesar atau terasa nyeri, dokter mungkin akan melakukan prosedur drainase. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kista untuk keluarkan cairan.
3. Marsupialisasi
Jika kista bartholin sering kambuh, dokter akan merekomendasikan marsupialisasi. Prosedur ini melibatkan pembukaan kista dan menjahit tepi agar tetap terbuka.
4. Penggunaan Antibiotik
Jika kista sudah terinfeksi dan menjadi abses, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksnya sebelum melakukan drainase.

Ilustrasi seorang remaja wanita yang mengalami kista bartholin
Pentingnya Pengobatan Medis yang Tepat
Meskipun kista bartholin pada remaja sering kali dapat sembuh dengan sendirinya, sangat penting untuk tidak mencoba memecahkan benjolan sendiri.
Tindakan ini, bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah dan komplikasi lainnya. Pemeriksaan oleh profesional medis akan memastikan diagnosis yang akurat.
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis berpengalaman seperti di Klinik Utama Sentosa dan dapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Jenis Infeksi Vagina yang Berbahaya
Atasi Kista Bartholin pada Remaja dengan Perawatan Terbaik di Klinik Utama Sentosa
Kista bartholin pada remaja, biasanya hanya menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan. Namun, jika semakin besar, kista bisa rawan terinfeksi dan semakin nyeri parah.
Untuk itu, berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa sangatlah penting.
Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda, seperti penyebab dan tingkat keparahannya.
Namun, jangan cemas! Anda bisa bertanya dan berkonsultasi dengan tim medis kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis kami dan dapatkan penanganan yang tepat.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini







