Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Ejakulasi adalah proses di mana sperma, cairan yang mengandung sel-sel reproduksi jantan, dikeluarkan dari tubuh melalui saluran ejakulasi.

Baca Juga : Kisaran Berapa Biaya Pengobatan Ejakulasi Dini?

Proses ini umumnya terjadi selama orgasme pada pria dan merupakan bagian dari siklus reproduksi manusia.

Pada saat ejakulasi, otot-otot di sekitar saluran ejakulasi dan vesikula seminalis (tempat sperma diproduksi) berkontraksi, mendorong sperma dari testis dan melalui saluran ejakulasi.

Sperma bercampur dengan cairan lain yang diproduksi oleh kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretral, membentuk semen. Semen ini kemudian dikeluarkan melalui uretra (saluran yang membawa urin dan semen keluar dari tubuh) melalui ujung penis.

Anatomi Ejakulasi

Ejakulasi umumnya terjadi bersamaan dengan orgasme pada pria. Orgasme adalah sensasi intens yang disertai dengan perasaan kenikmatan yang tinggi.

Meskipun ejakulasi dan orgasme sering kali terjadi bersama-sama, mereka adalah proses yang terpisah dan bisa terjadi tanpa satu sama lain.

Pada beberapa kasus, orgasme bisa terjadi tanpa ejakulasi, dan sebaliknya, ejakulasi bisa terjadi tanpa orgasme.

Kondisi ini adalah bagian normal dari fungsi seksual pria dan merupakan cara tubuh melepaskan sperma untuk tujuan reproduksi.

Anatomi ejakulasi melibatkan beberapa bagian tubuh yang bekerja bersama untuk memungkinkan sperma keluar dari tubuh selama orgasme. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam anatomi ejakulasi:

1. Testis

Testis atau buah zakar adalah organ reproduksi jantan yang menghasilkan sperma. Setiap buah zakar mengandung tubulus seminiferus yang merupakan tempat produksi sperma.

2. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis adalah kelenjar yang menghasilkan sebagian besar cairan dalam semen. Cairan ini mengandung nutrisi dan zat-zat lain yang membantu sperma bertahan hidup dan bergerak.

3. Prostat

Prostat adalah kelenjar yang menghasilkan sebagian cairan dalam semen. Cairan prostat membantu melarutkan sperma dan memberikan medium yang mendukung mobilitas sperma.

4. Kelenjar Bulbouretral (Cowper’s Gland)

Kelenjar ini menghasilkan cairan pra-ejakulasi yang dapat membantu membersihkan uretra dan memberikan pelumas tambahan selama hubungan seksual.

5. Uretra

Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh dan juga membawa semen selama ejakulasi.

6. Otot-otot Pelvic dan Tubuh Penis

Selama orgasme, otot-otot di area panggul, termasuk otot-otot di sekitar vesikula seminalis dan uretra, berkontraksi. Kontraksi ini mendorong sperma melalui saluran ejakulasi dan keluar melalui ujung penis.

Selama tahap rangsangan seksual, ereksi terjadi di penis dengan meningkatnya aliran darah ke jaringan ereksi.

Saat mencapai orgasme, otot-otot di area panggul berkontraksi secara ritmik, yang menyebabkan ejakulasi dan orgasme.

Kondisi tersebut terjadi ketika sperma campuran dengan cairan dari vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar bulbouretral, membentuk semen. Semen ini kemudian melewati uretra dan keluar melalui ujung penis.

Ingat bahwa setiap bagian tubuh yang terlibat dalam kondisi ini memiliki peran penting dalam fungsi seksual dan reproduksi laki-laki.

Periksa dan Konsultasi di Klinik Andrologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta

Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.

Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.

Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.

Baca Juga : Tangani Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada Pria!

Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.