September 4, 2023
Waspada Dengan Cara Penularan Cystitis
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Cystitis terjadi karena bakteri Escherichia coli yang bisa menular dengan cara penularan lewat aktivitas seksual, tetapi penyakit ini lebih rentan terkena pada wanita.
Baca Juga : Infeksi Saluran Kemih, Waspadai Bakteri E. Coli
Untuk perempuan yang mudah terinfeksi karena terjadinya perpindahan bakteri dari dubur ke saluran uretra, sebab letaknya sangat berdekatan. Apabila infeksi telah mencapai ginjalm, maka hal ini bisa menyebutnya sebagai pielonefritis.
Kondisi tersebut sangat menyakitkan serta sangat amat mengganggu, bahkan sampai menjadi masalah kesehatan yang amat serius jika sudah sampai ke ginjal. Penasaran seperti apa penyakit ini, simak pembahasannya!
[ez-toc]Apa Itu Cystitis?
Cystitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan peradangan atau infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Kandung kemih adalah organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra saat buang air kecil.
Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih. Infeksi kandung kemih yang umum biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yang biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia.
Gejala Cystitis
Ketika bakteri ini memasuki kandung kemih dan mulai berkembang biak, dapat menyebabkan peradangan dan gejala-gejala seperti:
- Sering buang air kecil, orang yang mengalami cystitis sering merasa ingin buang air kecil, bahkan jika kandung kemih mereka belum penuh.
- Nyeri saat buang air kecil, proses buang air kecil dapat menjadi nyeri atau terbakar.
- Perasaan terus-menerus ingin buang air kecil, meskipun sering buang air kecil, kadang-kadang hanya sedikit urin yang keluar setiap kali.
- Urin keruh atau berbau tidak sedap, urin yang terpengaruh oleh cystitis dapat terlihat keruh atau berbau tidak sedap.
- Nyeri di daerah panggul atau perut bagian bawah, beberapa orang dengan cystitis mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bagian bawah.
- Sering disertai demam, dalam beberapa kasus, cystitis dapat disertai demam, yang menunjukkan infeksi yang lebih serius.
- Urin mengandung darah, terkadang, cystitis dapat menyebabkan urin mengandung darah, yang disebut hematuria.
Cystitis dapat memengaruhi siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini karena uretra wanita lebih pendek dan lebih dekat dengan anus, sehingga memudahkan bakteri untuk mencapai kandung kemih.
Bagaimana Cara Penularan Cystitis?
Penularan cystitis biasanya terjadi melalui kontak dengan bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut. Berikut adalah beberapa cara penularan cystitis:
1. Infeksi Bakteri
Cystitis seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, dengan Escherichia coli (E. coli) menjadi penyebab yang paling umum. Bakteri ini biasanya ada di saluran pencernaan manusia. Penularan dapat terjadi melalui:
2. Kontak Seksual
Meskipun tidak biasa, beberapa kasus cystitis dapat terkait dengan aktivitas seksual. Selama hubungan seksual, bakteri dari daerah genital atau anus pasangan dapat masuk ke dalam uretra (saluran kemih) Anda dan menyebabkan infeksi.
3. Infeksi Silang
Kadang-kadang, bakteri dari infeksi di area lain, seperti infeksi saluran kemih atas, saluran reproduksi, atau usus, dapat menyebar ke kandung kemih dan menyebabkan cystitis.
4. Kontaminasi Lingkungan
Penggunaan toilet umum yang tidak bersih atau higienis dapat meningkatkan risiko penularan cystitis jika ada bakteri yang terdapat di sekitarnya.
5. Penggunaan Produk Feminin
Penggunaan produk seperti pembalut atau panty liner yang tidak bersih atau penggunaan spons menstruasi yang tidak higienis juga dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih jika bakteri masuk ke uretra melalui kontak dengan area genital.
6. Kurangnya Kebersihan Pribadi
Kebersihan pribadi yang buruk, khususnya setelah buang air besar atau buang air kecil, dapat memungkinkan bakteri dari area anus masuk ke daerah genital dan uretra, menyebabkan infeksi kandung kemih.
7. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang menjalani pengobatan yang menghambat sistem kekebalan tubuh, mungkin lebih rentan terhadap infeksi cystitis.
8. Faktor Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki faktor genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.
Penting untuk menjaga kebersihan pribadi yang baik, terutama di area genital dan sekitarnya. Ini termasuk membersihkan dengan benar setelah buang air besar dan buang air kecil, serta menjaga praktik seksual yang aman untuk mengurangi risiko penularan cystitis.
Jika Anda mengalami gejala cystitis, seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, atau perasaan ingin buang air kecil yang terus-menerus, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Urologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Berkenalan Dengan Gejala Interstitial Cystitis Yuk!
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini
September 4, 2023
Waspada Dengan Cara Penularan Cystitis
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Cystitis terjadi karena bakteri Escherichia coli yang bisa menular dengan cara penularan lewat aktivitas seksual, tetapi penyakit ini lebih rentan terkena pada wanita.
Baca Juga : Infeksi Saluran Kemih, Waspadai Bakteri E. Coli
Untuk perempuan yang mudah terinfeksi karena terjadinya perpindahan bakteri dari dubur ke saluran uretra, sebab letaknya sangat berdekatan. Apabila infeksi telah mencapai ginjalm, maka hal ini bisa menyebutnya sebagai pielonefritis.
Kondisi tersebut sangat menyakitkan serta sangat amat mengganggu, bahkan sampai menjadi masalah kesehatan yang amat serius jika sudah sampai ke ginjal. Penasaran seperti apa penyakit ini, simak pembahasannya!
[ez-toc]Apa Itu Cystitis?
Cystitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan peradangan atau infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Kandung kemih adalah organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra saat buang air kecil.
Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih. Infeksi kandung kemih yang umum biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yang biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia.
Gejala Cystitis
Ketika bakteri ini memasuki kandung kemih dan mulai berkembang biak, dapat menyebabkan peradangan dan gejala-gejala seperti:
- Sering buang air kecil, orang yang mengalami cystitis sering merasa ingin buang air kecil, bahkan jika kandung kemih mereka belum penuh.
- Nyeri saat buang air kecil, proses buang air kecil dapat menjadi nyeri atau terbakar.
- Perasaan terus-menerus ingin buang air kecil, meskipun sering buang air kecil, kadang-kadang hanya sedikit urin yang keluar setiap kali.
- Urin keruh atau berbau tidak sedap, urin yang terpengaruh oleh cystitis dapat terlihat keruh atau berbau tidak sedap.
- Nyeri di daerah panggul atau perut bagian bawah, beberapa orang dengan cystitis mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bagian bawah.
- Sering disertai demam, dalam beberapa kasus, cystitis dapat disertai demam, yang menunjukkan infeksi yang lebih serius.
- Urin mengandung darah, terkadang, cystitis dapat menyebabkan urin mengandung darah, yang disebut hematuria.
Cystitis dapat memengaruhi siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini karena uretra wanita lebih pendek dan lebih dekat dengan anus, sehingga memudahkan bakteri untuk mencapai kandung kemih.
Bagaimana Cara Penularan Cystitis?
Penularan cystitis biasanya terjadi melalui kontak dengan bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut. Berikut adalah beberapa cara penularan cystitis:
1. Infeksi Bakteri
Cystitis seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, dengan Escherichia coli (E. coli) menjadi penyebab yang paling umum. Bakteri ini biasanya ada di saluran pencernaan manusia. Penularan dapat terjadi melalui:
2. Kontak Seksual
Meskipun tidak biasa, beberapa kasus cystitis dapat terkait dengan aktivitas seksual. Selama hubungan seksual, bakteri dari daerah genital atau anus pasangan dapat masuk ke dalam uretra (saluran kemih) Anda dan menyebabkan infeksi.
3. Infeksi Silang
Kadang-kadang, bakteri dari infeksi di area lain, seperti infeksi saluran kemih atas, saluran reproduksi, atau usus, dapat menyebar ke kandung kemih dan menyebabkan cystitis.
4. Kontaminasi Lingkungan
Penggunaan toilet umum yang tidak bersih atau higienis dapat meningkatkan risiko penularan cystitis jika ada bakteri yang terdapat di sekitarnya.
5. Penggunaan Produk Feminin
Penggunaan produk seperti pembalut atau panty liner yang tidak bersih atau penggunaan spons menstruasi yang tidak higienis juga dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih jika bakteri masuk ke uretra melalui kontak dengan area genital.
6. Kurangnya Kebersihan Pribadi
Kebersihan pribadi yang buruk, khususnya setelah buang air besar atau buang air kecil, dapat memungkinkan bakteri dari area anus masuk ke daerah genital dan uretra, menyebabkan infeksi kandung kemih.
7. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang menjalani pengobatan yang menghambat sistem kekebalan tubuh, mungkin lebih rentan terhadap infeksi cystitis.
8. Faktor Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki faktor genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.
Penting untuk menjaga kebersihan pribadi yang baik, terutama di area genital dan sekitarnya. Ini termasuk membersihkan dengan benar setelah buang air besar dan buang air kecil, serta menjaga praktik seksual yang aman untuk mengurangi risiko penularan cystitis.
Jika Anda mengalami gejala cystitis, seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, atau perasaan ingin buang air kecil yang terus-menerus, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Urologi Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Berkenalan Dengan Gejala Interstitial Cystitis Yuk!
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini