April 17, 2024

Alami Keputihan Berwarna Merah? Jangan Panik, yuk, Cek Sebabnya

keputihan berwarna merah 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Wanita bisa mengalami keputihan berwarna merah dalam kondisi tertentu (haid, hamil, dan berhubungan badan).

Lendir merah yang keluar dari Miss V itu bisa saja sedikit muda atau kecokelatan. Jika gatal, nyeri, atau demam menyertai, hal tersebut dapat mengindikasikan infeksi atau masalah lainnya.

Keputihan yang disertai ciri-ciri tersebut menunjukkan ketidaknormalan, yang berarti, penderita harus memperoleh penanganan sebelum ada keluhan yang lebih parah.

Artikel ini akan membahas kondisi yang dapat menyebabkan keputihan berwarna merah serta pengobatannya. Sebaiknya, Anda tidak panik dan baca artikel ini hingga habis.

Apa Penyebab Keputihan dengan Warna Merah?

Aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman, bukan, saat vagina mengeluarkan keputihan, apalagi berjenis abnormal.

Menyadari hal tersebut, ada banyak alasan di balik keputihan berwarna merah yang Anda alami. Berikut berbagai penyebabnya.

1. Datang Bulan

Kaum Hawa begitu akrab dengan siklus yang bernama datang bulan. Nah, keputihan abnormal dengan warna tersebut dapat dialami pada awal dan akhir masa haid.

Perubahan cairan dari vagina itu terjadi karena ada campuran darah saat datang bulan sehingga menimbulkan warna yang berbeda.

Sementara itu, ketika Anda mengalami haid yang tidak teratur atau ringan selama beberapa hari, warnanya tampak merah muda.

2. Berhubungan Intim

Sebagian orang akan mengeluarkan darah ringan dari vagina setelah berhubungan intim. Warnanya pun bervariasi, ada yang merah mudah, ada juga yang cokelat tua.

Anda harus tahu bahwa hal tersebut sangat wajar karena hubungan seksual biasanya melibatkan gesekan antar-kelamin.

Walau demikian, bercak darah setelah berhubungan belum tentu normal. Jika terjadi sesekali dan tidak ada efek yang mengkhawatirkan, Anda tidak usah khawatir.

Di sisi lain, apabila pendarahan sering terjadi setelah beraktivitas seksual, cobalah berkonsultasi kepada dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut.

3. Kehamilan

Kehamilan dapat meningkatkan volume keputihan dan mengubah warnanya menjadi lebih jelas. Produksi lendir vagina pada wanita hamil meningkat sebagai respons alami tubuh.

Peningkatan lendir ini berguna untuk menjaga kelembaban dan membersihkan area vagina serta leher rahim.

Biasanya, selama kehamilan, warna cairan cenderung menjadi lebih putih atau kekuningan. Namun, kehamilan juga dapat menyebabkan keputihan berwarna merah atau cokelat.

Pergantian tersebut merupakan hasil dari pendarahan implantasi atau perubahan vaskular di area Miss V dan leher rahim selama kehamilan.

4. Infeksi Menular Seksual

Anda harus berhati-hati dengan segala infeksi menular seksual IMS), seperti gonore, kenapa? Karena bisa jadi, keputihan merah akibat (IMS) itu, cairan atau bercaknya adalah darah.

Di samping itu, ada juga IMS lain yang dapat mengakibatkan gejala serupa, yakni klamidia. Kedua jenis penyakit seksual ini memerlukan penanganan yang benar dan tuntas.

Tanpa penanganan yang tepat, orang yang terinfeksi berisiko mengalami radang panggul–dapat mengganggu kemampuan reproduksi.

Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan medis yang tepat, dengan berkonsultasi dengan dokter ginekologi di Klinik Utama Sentosa.

Baca Juga: Awas! Ada Penyebab Tersembunyi Radang di Vagina, Begini Strategi Pengobatannya

keputihan berwarna merah 2

Cara Ampuh dalam Mengatasi Keputihan Berwarna Merah

Keputihan berwarna merah tidak boleh diatasi dengan obat yang bukan untuknya. Artinya, pengobatan cairan yang tidak normal harus sesuai dengan situasi penderita saat itu.

Misalnya, pada kasus infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia, maka obatnya adalah antibiotik. Mengenai bentuknya, dokter yang memutuskan.

Pasien hanya tinggal menggunakan obat dengan bijak. Konsumsi obat sesuai jadwal hingga habis sekalipun keputihan dan gejala lainnya sudah menghilang.

Selama penyembuhan medis berlangsung, pasien tidak dianjurkan berhubungan suami-istri. Aktivitas tersebut boleh dilakukan setelah pengidap benar-benar sembuh.

Untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, Anda bisa menghubungi dokter yang terpercaya di Klinik Utama Sentosa.

Dokter dan tim medis yang kompeten, dapat mengidentifikasi penyebab dan memberikan resep pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jadi, segera hubungi dokter kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online, yang tersedia selama 24 jam dan gratis!

Layanan ini dapat dengan mudah Anda akses melalui Chat Whatsapp. Jadi, selalu pastikan kesehatan Anda terjaga dengan selalu berkonsultasi pada dokter yang tepat!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

April 17, 2024

Alami Keputihan Berwarna Merah? Jangan Panik, yuk, Cek Sebabnya

keputihan berwarna merah 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Wanita bisa mengalami keputihan berwarna merah dalam kondisi tertentu (haid, hamil, dan berhubungan badan).

Lendir merah yang keluar dari Miss V itu bisa saja sedikit muda atau kecokelatan. Jika gatal, nyeri, atau demam menyertai, hal tersebut dapat mengindikasikan infeksi atau masalah lainnya.

Keputihan yang disertai ciri-ciri tersebut menunjukkan ketidaknormalan, yang berarti, penderita harus memperoleh penanganan sebelum ada keluhan yang lebih parah.

Artikel ini akan membahas kondisi yang dapat menyebabkan keputihan berwarna merah serta pengobatannya. Sebaiknya, Anda tidak panik dan baca artikel ini hingga habis.

Apa Penyebab Keputihan dengan Warna Merah?

Aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman, bukan, saat vagina mengeluarkan keputihan, apalagi berjenis abnormal.

Menyadari hal tersebut, ada banyak alasan di balik keputihan berwarna merah yang Anda alami. Berikut berbagai penyebabnya.

1. Datang Bulan

Kaum Hawa begitu akrab dengan siklus yang bernama datang bulan. Nah, keputihan abnormal dengan warna tersebut dapat dialami pada awal dan akhir masa haid.

Perubahan cairan dari vagina itu terjadi karena ada campuran darah saat datang bulan sehingga menimbulkan warna yang berbeda.

Sementara itu, ketika Anda mengalami haid yang tidak teratur atau ringan selama beberapa hari, warnanya tampak merah muda.

2. Berhubungan Intim

Sebagian orang akan mengeluarkan darah ringan dari vagina setelah berhubungan intim. Warnanya pun bervariasi, ada yang merah mudah, ada juga yang cokelat tua.

Anda harus tahu bahwa hal tersebut sangat wajar karena hubungan seksual biasanya melibatkan gesekan antar-kelamin.

Walau demikian, bercak darah setelah berhubungan belum tentu normal. Jika terjadi sesekali dan tidak ada efek yang mengkhawatirkan, Anda tidak usah khawatir.

Di sisi lain, apabila pendarahan sering terjadi setelah beraktivitas seksual, cobalah berkonsultasi kepada dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut.

3. Kehamilan

Kehamilan dapat meningkatkan volume keputihan dan mengubah warnanya menjadi lebih jelas. Produksi lendir vagina pada wanita hamil meningkat sebagai respons alami tubuh.

Peningkatan lendir ini berguna untuk menjaga kelembaban dan membersihkan area vagina serta leher rahim.

Biasanya, selama kehamilan, warna cairan cenderung menjadi lebih putih atau kekuningan. Namun, kehamilan juga dapat menyebabkan keputihan berwarna merah atau cokelat.

Pergantian tersebut merupakan hasil dari pendarahan implantasi atau perubahan vaskular di area Miss V dan leher rahim selama kehamilan.

4. Infeksi Menular Seksual

Anda harus berhati-hati dengan segala infeksi menular seksual IMS), seperti gonore, kenapa? Karena bisa jadi, keputihan merah akibat (IMS) itu, cairan atau bercaknya adalah darah.

Di samping itu, ada juga IMS lain yang dapat mengakibatkan gejala serupa, yakni klamidia. Kedua jenis penyakit seksual ini memerlukan penanganan yang benar dan tuntas.

Tanpa penanganan yang tepat, orang yang terinfeksi berisiko mengalami radang panggul–dapat mengganggu kemampuan reproduksi.

Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan medis yang tepat, dengan berkonsultasi dengan dokter ginekologi di Klinik Utama Sentosa.

Baca Juga: Awas! Ada Penyebab Tersembunyi Radang di Vagina, Begini Strategi Pengobatannya

keputihan berwarna merah 2

Cara Ampuh dalam Mengatasi Keputihan Berwarna Merah

Keputihan berwarna merah tidak boleh diatasi dengan obat yang bukan untuknya. Artinya, pengobatan cairan yang tidak normal harus sesuai dengan situasi penderita saat itu.

Misalnya, pada kasus infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia, maka obatnya adalah antibiotik. Mengenai bentuknya, dokter yang memutuskan.

Pasien hanya tinggal menggunakan obat dengan bijak. Konsumsi obat sesuai jadwal hingga habis sekalipun keputihan dan gejala lainnya sudah menghilang.

Selama penyembuhan medis berlangsung, pasien tidak dianjurkan berhubungan suami-istri. Aktivitas tersebut boleh dilakukan setelah pengidap benar-benar sembuh.

Untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, Anda bisa menghubungi dokter yang terpercaya di Klinik Utama Sentosa.

Dokter dan tim medis yang kompeten, dapat mengidentifikasi penyebab dan memberikan resep pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jadi, segera hubungi dokter kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online, yang tersedia selama 24 jam dan gratis!

Layanan ini dapat dengan mudah Anda akses melalui Chat Whatsapp. Jadi, selalu pastikan kesehatan Anda terjaga dengan selalu berkonsultasi pada dokter yang tepat!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya