Juni 28, 2023
Apa Perbedaan dari Interstitial Cystitis dan Cystitis
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Interstitial cystitis adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri kandung kemih yang berulang dan urgensi buang air kecil.
Baca Juga : Klinik Dokter Spesialis Kelamin di Jakarta!
Bisa juga di kenal dengan nama lain sindrom nyeri di kandung kemih. Kondisi ini bisa memiliki tanda di rasa nyeri di kandung kemih, bahkan bisa juga alami sakit di bagian panggul.
Masalah ini sering di alami oleh perempuan dan bisa memiliki efek yang jangka panjang sehingga bisa merugikan kualitas hidup. Jadi jangan menganggap penyakit ini dengan remeh, karena bila tidak terobati akan fatal hasilnya.
[ez-toc]Kenali Perbedaan Interstitial Cystitis dan Cystitis
Interstitial cystitis (IC) dan cystitis adalah dua kondisi yang berhubungan dengan kandung kemih, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya.
Sistitis
Cystitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan kandung kemih. Cystitis dapat di picu oleh infeksi bakteri (cystitis infeksi) atau faktor non-infeksi seperti iritasi kimia, radioterapi, atau penggunaan kateter.
Interstitial cystitis (IC)
Interstitial cystitis, juga dikenal sebagai sindrom nyeri kandung kemih, adalah kondisi kronis yang ditandai oleh nyeri kandung kemih yang berulang dan urgensi buang air kecil tanpa adanya infeksi kandung kemih.
Penyebab dan Gejala Sindrom Nyeri Kandung Kemih (IC)
Penyebab pasti interstitial cystitis belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini melibatkan kombinasi faktor. Termasuk kelainan pada lapisan pelindung kandung kemih, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan disfungsi saraf.
Beberapa teori menunjukkan bahwa interstitial cystitis dapat disebabkan oleh gangguan pada lapisan lendir pelindung kandung kemih. Kemungkinan zat-zat yang mengiritasi dalam urin untuk menembus dinding kandung kemih dan memicu peradangan.
Gejala interstitial cystitis dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi gejala umum meliputi:
1. Nyeri panggul kronis
Nyeri dapat berlangsung terus-menerus atau bersifat intermittens, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri parah.
2. Urgensi dan frekuensi buang air kecil
Orang dengan interstitial cystitis sering merasa perlu buang air kecil, kadang-kadang hingga 60 kali sehari. Dorongan untuk buang air kecil bisa tiba-tiba dan intens.
3. Nyeri selama hubungan seksual
Banyak orang dengan interstitial cystitis mengalami nyeri atau ketidaknyamanan selama aktivitas seksual.
4. Nocturia
Perlu bangun beberapa kali selama malam untuk buang air kecil.
Pengobatan Nyeri Kandung Kemih (IC)
Mendiagnosis interstitial cystitis bisa menantang karena tidak ada tes definitif untuk mengonfirmasi keberadaannya.
Tenaga medis mungkin akan melakukan berbagai tes dan pemeriksaan untuk menyingkirkan kondisi lain dengan gejala serupa. Ini mungkin meliputi analisis urine, sistoskopi (pemeriksaan visual kandung kemih), dan biopsi kandung kemih.
Meskipun tidak ada obat untuk interstitial cystitis, pengobatannya bertujuan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Opsi pengobatan mungkin meliputi:
1. Obat-obatan
Beberapa obat oral, seperti analgesik, antihistamin, antidepresan trisiklik, dan agen pelapis kandung kemih, dapat membantu meredakan gejala.
2. Instilasi kandung kemih
Larutan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
3. Stimulasi saraf
Teknik seperti stimulasi saraf sakral atau stimulasi saraf transkutan (TENS) dapat digunakan untuk mengatur sinyal saraf dan memberikan bantuan nyeri.
4. Terapi fisik
Terapi fisik seperti fisioterapi panggul atau terapi relaksasi otot panggul dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan nyeri.
5. Prosedur bedah
Jika pengobatan konservatif tidak efektif, dalam kasus yang parah. Prosedur bedah tertentu seperti pengangkatan kandung kemih, pengangkatan lesi pada dinding kandung kemih, atau stimulasi saraf implant dapat dipertimbangkan.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Konsultasi Bersama Dokter Ahli Andrologi Terbaik Jakarta
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini
Juni 28, 2023
Apa Perbedaan dari Interstitial Cystitis dan Cystitis
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Interstitial cystitis adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri kandung kemih yang berulang dan urgensi buang air kecil.
Baca Juga : Klinik Dokter Spesialis Kelamin di Jakarta!
Bisa juga di kenal dengan nama lain sindrom nyeri di kandung kemih. Kondisi ini bisa memiliki tanda di rasa nyeri di kandung kemih, bahkan bisa juga alami sakit di bagian panggul.
Masalah ini sering di alami oleh perempuan dan bisa memiliki efek yang jangka panjang sehingga bisa merugikan kualitas hidup. Jadi jangan menganggap penyakit ini dengan remeh, karena bila tidak terobati akan fatal hasilnya.
[ez-toc]Kenali Perbedaan Interstitial Cystitis dan Cystitis
Interstitial cystitis (IC) dan cystitis adalah dua kondisi yang berhubungan dengan kandung kemih, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya.
Sistitis
Cystitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan kandung kemih. Cystitis dapat di picu oleh infeksi bakteri (cystitis infeksi) atau faktor non-infeksi seperti iritasi kimia, radioterapi, atau penggunaan kateter.
Interstitial cystitis (IC)
Interstitial cystitis, juga dikenal sebagai sindrom nyeri kandung kemih, adalah kondisi kronis yang ditandai oleh nyeri kandung kemih yang berulang dan urgensi buang air kecil tanpa adanya infeksi kandung kemih.
Penyebab dan Gejala Sindrom Nyeri Kandung Kemih (IC)
Penyebab pasti interstitial cystitis belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini melibatkan kombinasi faktor. Termasuk kelainan pada lapisan pelindung kandung kemih, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan disfungsi saraf.
Beberapa teori menunjukkan bahwa interstitial cystitis dapat disebabkan oleh gangguan pada lapisan lendir pelindung kandung kemih. Kemungkinan zat-zat yang mengiritasi dalam urin untuk menembus dinding kandung kemih dan memicu peradangan.
Gejala interstitial cystitis dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi gejala umum meliputi:
1. Nyeri panggul kronis
Nyeri dapat berlangsung terus-menerus atau bersifat intermittens, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri parah.
2. Urgensi dan frekuensi buang air kecil
Orang dengan interstitial cystitis sering merasa perlu buang air kecil, kadang-kadang hingga 60 kali sehari. Dorongan untuk buang air kecil bisa tiba-tiba dan intens.
3. Nyeri selama hubungan seksual
Banyak orang dengan interstitial cystitis mengalami nyeri atau ketidaknyamanan selama aktivitas seksual.
4. Nocturia
Perlu bangun beberapa kali selama malam untuk buang air kecil.
Pengobatan Nyeri Kandung Kemih (IC)
Mendiagnosis interstitial cystitis bisa menantang karena tidak ada tes definitif untuk mengonfirmasi keberadaannya.
Tenaga medis mungkin akan melakukan berbagai tes dan pemeriksaan untuk menyingkirkan kondisi lain dengan gejala serupa. Ini mungkin meliputi analisis urine, sistoskopi (pemeriksaan visual kandung kemih), dan biopsi kandung kemih.
Meskipun tidak ada obat untuk interstitial cystitis, pengobatannya bertujuan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Opsi pengobatan mungkin meliputi:
1. Obat-obatan
Beberapa obat oral, seperti analgesik, antihistamin, antidepresan trisiklik, dan agen pelapis kandung kemih, dapat membantu meredakan gejala.
2. Instilasi kandung kemih
Larutan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
3. Stimulasi saraf
Teknik seperti stimulasi saraf sakral atau stimulasi saraf transkutan (TENS) dapat digunakan untuk mengatur sinyal saraf dan memberikan bantuan nyeri.
4. Terapi fisik
Terapi fisik seperti fisioterapi panggul atau terapi relaksasi otot panggul dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan nyeri.
5. Prosedur bedah
Jika pengobatan konservatif tidak efektif, dalam kasus yang parah. Prosedur bedah tertentu seperti pengangkatan kandung kemih, pengangkatan lesi pada dinding kandung kemih, atau stimulasi saraf implant dapat dipertimbangkan.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Konsultasi Bersama Dokter Ahli Andrologi Terbaik Jakarta
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini