Juli 20, 2025
Duh, Abses Bartholin Pecah Sendiri, Berbahaya atau Justru Bagus? Ini Kata Dokter!

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Abses kelenjar bartholin yang pecah, tentu bisa menyebabkan ketidaknyaman dan menyakitkan bagi wanita.
Meski awalnya hanya berupa benjolan lunak (kista) yang tidak terasa nyeri, kondisi ini bisa terus berkembang ke tahap parah, terutama jika terinfeksi.
Pertanyaan yang sering muncul di benak penderitanya adalah, “bagaimana jika abses bartholin pecah sendiri? Apakah ini tanda baik atau berbahaya?”. Mari simak penjelasannya!
Mengenal Abses Kelenjar Bartholin
Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi bibi vagina, dan berfungsi menghasilkan cairan pelumas. Namun, bila salurannya tersumbat, cairan akan menumpuk dan membentuk kista.
Saat kista ini terinfeksi oleh bakteri seperti bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi menular seksual (IMS), maka akan terbentuk abses. Kondisi ini ditandai dengan:
- Benjolan besar dan terasa nyeri
- Kulit di sekitar area abses menjadi merah dan hangat
- Sulit berjalan atau duduk karena nyeri
- Kadang disertai demam
Abses Bartholin Pecah, Berbahaya atau Justru Aman?
Ketika abses bartholin pecah sendiri, biasanya akan mengeluarkan cairan nanah dalam jumlah yang cukup banyak.
Pecahnya abses ini bisa memberikan kelegaan sesaat, karena tekanan di dalam benjolan menurun, sehingga rasa nyeri mereda.
Namun, faktanya, pecahnya abses tanpa penanganan medis yang tepat, tidak menjamin infeksi benar-benar hilang. Masih ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan:
- Infeksi berulang
- Terbentuknya kista baru
- Terbentuknya abses lain yang lebih besar
Selain itu, jika pecahnya abses bartholin tidak dibersihkan dengan baik, risiko penyebaran infeksi ke jaringan sekitar bisa terus meningkat.
Kapan Harus ke Dokter Setelah Abses Bartholin Pecah?
Konsultasi ke dokter seperti di Klinik Utama Sentosa tetap diperlukan, meskipun abses sudah pecah dengan sendirinya. Segera cari bantuan medis jika:
1. Masih Keluar Nanah Setelah Beberapa Hari – Keluarnya cairan secara terus-menerus bisa jadi tanda infeksi belum sepenuhnya sembuh.
2. Terasa Nyeri Parah atau Bengkak – Rasa nyeri yang tidak membaik atau pembengkakan yang muncul kembali bisa menandakan abses kambuh.
3. Demam dan Rasa Lelah – Gejala sistemik seperti demam dan tubuh lemas, bisa menjadi tanda infeksi telah menyebar lebih jauh.
4. Area Luka Mengeluarkan Bau Tak Sedap – Bau tidak sedap dari luka, bisa menandakan adanya infeksi lanjutan atau luka yang tidak sembuh dengan baik.
Dokter ginekologi biasanya akan membersihkan luka, memberikan antibiotik, dan jika perlu dokter akan melakukan prosedur medis untuk mencegah kekambuhan.

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami abses bartholin pecah
Pentingnya Pengobatan Medis yang Tepat
Menangani abses bartholin yang pecah secara medis, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Jangan hanya mengandalkan pecahnya secara alami sebagai solusi. Penanganan yang tepat bisa membantu mencegah:
- Infeksi menyebar
- Kekambuhan
- Terbentuknya jaringan parut
- Gangguan kesuburan akibat infeksi yang menjalar
Oleh karena itu, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi langsung dengan dokter yang berpengalaman.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama! Ini Perbedaan Kista dan Abses Bartholin
Atasi Abses Bartholin yang Pecah Secara Medis di Klinik Utama Sentosa
Abses bartholin yang pecah, tentu bisa melegakan dan mengurangi rasa nyeri. Namun, jika tidak tertangani dengan baik, infeksi bisa terus menyebar dan semakin parah.
Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk bertanya lebih lanjut dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.
Dengan bantuan dokter spesialis, Anda bisa menjalani pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Sehingga, infeksi bisa teratasi sepenuhnya.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji temu dengan dokter kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa Anda akses melalui Chat Whatsapp yang beroperasi secara gratis, melalui Chat Whatsapp selama 24 jam!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan dengan tim medis berpengalaman untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat ya!
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini
Juli 20, 2025
Duh, Abses Bartholin Pecah Sendiri, Berbahaya atau Justru Bagus? Ini Kata Dokter!

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Abses kelenjar bartholin yang pecah, tentu bisa menyebabkan ketidaknyaman dan menyakitkan bagi wanita.
Meski awalnya hanya berupa benjolan lunak (kista) yang tidak terasa nyeri, kondisi ini bisa terus berkembang ke tahap parah, terutama jika terinfeksi.
Pertanyaan yang sering muncul di benak penderitanya adalah, “bagaimana jika abses bartholin pecah sendiri? Apakah ini tanda baik atau berbahaya?”. Mari simak penjelasannya!
Mengenal Abses Kelenjar Bartholin
Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi bibi vagina, dan berfungsi menghasilkan cairan pelumas. Namun, bila salurannya tersumbat, cairan akan menumpuk dan membentuk kista.
Saat kista ini terinfeksi oleh bakteri seperti bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi menular seksual (IMS), maka akan terbentuk abses. Kondisi ini ditandai dengan:
- Benjolan besar dan terasa nyeri
- Kulit di sekitar area abses menjadi merah dan hangat
- Sulit berjalan atau duduk karena nyeri
- Kadang disertai demam
Abses Bartholin Pecah, Berbahaya atau Justru Aman?
Ketika abses bartholin pecah sendiri, biasanya akan mengeluarkan cairan nanah dalam jumlah yang cukup banyak.
Pecahnya abses ini bisa memberikan kelegaan sesaat, karena tekanan di dalam benjolan menurun, sehingga rasa nyeri mereda.
Namun, faktanya, pecahnya abses tanpa penanganan medis yang tepat, tidak menjamin infeksi benar-benar hilang. Masih ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan:
- Infeksi berulang
- Terbentuknya kista baru
- Terbentuknya abses lain yang lebih besar
Selain itu, jika pecahnya abses bartholin tidak dibersihkan dengan baik, risiko penyebaran infeksi ke jaringan sekitar bisa terus meningkat.
Kapan Harus ke Dokter Setelah Abses Bartholin Pecah?
Konsultasi ke dokter seperti di Klinik Utama Sentosa tetap diperlukan, meskipun abses sudah pecah dengan sendirinya. Segera cari bantuan medis jika:
1. Masih Keluar Nanah Setelah Beberapa Hari – Keluarnya cairan secara terus-menerus bisa jadi tanda infeksi belum sepenuhnya sembuh.
2. Terasa Nyeri Parah atau Bengkak – Rasa nyeri yang tidak membaik atau pembengkakan yang muncul kembali bisa menandakan abses kambuh.
3. Demam dan Rasa Lelah – Gejala sistemik seperti demam dan tubuh lemas, bisa menjadi tanda infeksi telah menyebar lebih jauh.
4. Area Luka Mengeluarkan Bau Tak Sedap – Bau tidak sedap dari luka, bisa menandakan adanya infeksi lanjutan atau luka yang tidak sembuh dengan baik.
Dokter ginekologi biasanya akan membersihkan luka, memberikan antibiotik, dan jika perlu dokter akan melakukan prosedur medis untuk mencegah kekambuhan.

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami abses bartholin pecah
Pentingnya Pengobatan Medis yang Tepat
Menangani abses bartholin yang pecah secara medis, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Jangan hanya mengandalkan pecahnya secara alami sebagai solusi. Penanganan yang tepat bisa membantu mencegah:
- Infeksi menyebar
- Kekambuhan
- Terbentuknya jaringan parut
- Gangguan kesuburan akibat infeksi yang menjalar
Oleh karena itu, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi langsung dengan dokter yang berpengalaman.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama! Ini Perbedaan Kista dan Abses Bartholin
Atasi Abses Bartholin yang Pecah Secara Medis di Klinik Utama Sentosa
Abses bartholin yang pecah, tentu bisa melegakan dan mengurangi rasa nyeri. Namun, jika tidak tertangani dengan baik, infeksi bisa terus menyebar dan semakin parah.
Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk bertanya lebih lanjut dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.
Dengan bantuan dokter spesialis, Anda bisa menjalani pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Sehingga, infeksi bisa teratasi sepenuhnya.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji temu dengan dokter kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa Anda akses melalui Chat Whatsapp yang beroperasi secara gratis, melalui Chat Whatsapp selama 24 jam!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan dengan tim medis berpengalaman untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat ya!
Artikel Menarik Lainnya
Artikel Terkini