Januari 22, 2024

Kenali 5 Faktor Risiko Terinfeksi Sifilis, No. 3 Sangat Berbahaya!

faktor risiko sifilis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sifilis atau raja singa merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang telah menjadi masalah kesehatan yang serius.

Meningkatnya kasus sifilis pada setiap tahunnya, menandakan perlunya pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor risiko yang dapat mempercepat penyebarannya.

Oleh karena itu, untuk mengetahui apa saja faktor risiko sifilis, simak terus penjelasannya di bawah ini.

Penyebab dan Gejala Sifilis

Sebelum mengetahui berbagai faktor risiko sifilis, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala penyakit ini terlebih dahulu.

Sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.

Bakteri ini dapat menginfeksi dengan empat tahap perkembangan, dimana pada setiap tahapnya memiliki gejala yang berbeda, seperti:

1. Sifilis Primer – Tahap Awal sifilis yang ditandai dengan luka atau chancre yang tidak sakit pada area genital.

2. Sifilis Sekunder – Tahap Kedua yang ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh, kelelahan, demam, sakit kepala, dan nyeri pada persendian.

3. Sifilis Laten – Tahap lanjut yang tidak ditandai dengan gejala apapun, tetapi bakteri tetap dapat menular dan menginfeksi organ lainnya.

4. Sifilis Tersier – Tahap sifilis yang paling fatal, karena dapat menyerang organ-organ internal, seperti jantung, pembuluh darah, mata, tulang, hingga ke otak.

Jika Anda mengalami beberapa gejala sifilis pada tahap awal hingga lanjut, sebaiknya segeralah lakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan terpercaya.

Anda bisa melakukan pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Faktor Risiko Terinfeksi Sifilis

Perlu diketahui bahwa bakteri sifilis dapat menular melalui aktivitas seksual yang tidak sehat, termasuk secara vaginal, anal, maupun oral.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis, seperti:

1. Berhubungan Seksual Tanpa Pengaman

Bakteri sifilis dapat dengan mudah menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis, sehingga praktik seksual tanpa pengaman, dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis.

2. Berhubungan Seksual dengan Banyak Pasangan

Berganti-ganti pasangan seksual merupakan salah satu aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

3. Mengidap HIV/AIDS

Individu yang menderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi sifilis. Pasalnya, HIV dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya lemah.

Sehingga, dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit menular seksual, terutama sifilis.

4. Berhubungan Seksual dengan Sesama Jenis

Praktik seksual dengan sesama jenis, terutama pada pria (gay) dapat meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

5. Penggunaan Narkotika

Penggunaan jarum narkoba secara bersamaan dapat memicu penyebaran infeksi sifilis dengan cepat dan sangat berbahaya.

Itulah beberapa faktor risiko sifilis yang perlu di hindari, agar kesehatan seksual Anda tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: 4 Daftar IMS Paling Menular di Indonesia, No.3 Paling Bahaya

faktor risiko sifilis 2

Pentingnya Melakukan Aktivitas Seksual yang Aman

Aktivitas seksual yang aman merupakan langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan seksual dan mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

Terdapat beberapa alasan mengapa aktivitas seksual yang aman merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan seksual, seperti:

1. Mencegah Penularan Sifilis dan PMS Lainnya

2. Melindungi Kesehatan Pasangan dan Masyarakat

3. Mencegah Masalah Kesehatan Reproduksi yang Lebih Berbahaya

4. Mengurangi Stigma Terkait Penyakit Menular Seksual

Oleh karena itu, lakukanlah praktik seksual yang aman, untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih berbahaya, termasuk komplikasi sifilis yang dapat terjadi.

Hindarilah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis, serta jalani pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

Anda bisa melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terpercaya, seperti Klinik Utama Sentosa, agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin yang berpengalaman, siap membantu melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari sifilis.

Sehingga, saran pengobatan yang akan diberikan sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi pasien.

Tak perlu khawatir, karena Anda bisa berkonsultasi secara gratis melalui Chat Whatsapp yang tersedia selama 24 jam!

Jadi, jangan ragu ya, karena privasi dan kenyamanan Anda pastinya terjamin. Segera hubungi dokter dan jelaskan berbagai keluhan yang Anda alami ya!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

Januari 22, 2024

Kenali 5 Faktor Risiko Terinfeksi Sifilis, No. 3 Sangat Berbahaya!

faktor risiko sifilis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sifilis atau raja singa merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang telah menjadi masalah kesehatan yang serius.

Meningkatnya kasus sifilis pada setiap tahunnya, menandakan perlunya pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor risiko yang dapat mempercepat penyebarannya.

Oleh karena itu, untuk mengetahui apa saja faktor risiko sifilis, simak terus penjelasannya di bawah ini.

Penyebab dan Gejala Sifilis

Sebelum mengetahui berbagai faktor risiko sifilis, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala penyakit ini terlebih dahulu.

Sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.

Bakteri ini dapat menginfeksi dengan empat tahap perkembangan, dimana pada setiap tahapnya memiliki gejala yang berbeda, seperti:

1. Sifilis Primer – Tahap Awal sifilis yang ditandai dengan luka atau chancre yang tidak sakit pada area genital.

2. Sifilis Sekunder – Tahap Kedua yang ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh, kelelahan, demam, sakit kepala, dan nyeri pada persendian.

3. Sifilis Laten – Tahap lanjut yang tidak ditandai dengan gejala apapun, tetapi bakteri tetap dapat menular dan menginfeksi organ lainnya.

4. Sifilis Tersier – Tahap sifilis yang paling fatal, karena dapat menyerang organ-organ internal, seperti jantung, pembuluh darah, mata, tulang, hingga ke otak.

Jika Anda mengalami beberapa gejala sifilis pada tahap awal hingga lanjut, sebaiknya segeralah lakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan terpercaya.

Anda bisa melakukan pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Faktor Risiko Terinfeksi Sifilis

Perlu diketahui bahwa bakteri sifilis dapat menular melalui aktivitas seksual yang tidak sehat, termasuk secara vaginal, anal, maupun oral.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis, seperti:

1. Berhubungan Seksual Tanpa Pengaman

Bakteri sifilis dapat dengan mudah menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis, sehingga praktik seksual tanpa pengaman, dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis.

2. Berhubungan Seksual dengan Banyak Pasangan

Berganti-ganti pasangan seksual merupakan salah satu aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

3. Mengidap HIV/AIDS

Individu yang menderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi sifilis. Pasalnya, HIV dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya lemah.

Sehingga, dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit menular seksual, terutama sifilis.

4. Berhubungan Seksual dengan Sesama Jenis

Praktik seksual dengan sesama jenis, terutama pada pria (gay) dapat meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

5. Penggunaan Narkotika

Penggunaan jarum narkoba secara bersamaan dapat memicu penyebaran infeksi sifilis dengan cepat dan sangat berbahaya.

Itulah beberapa faktor risiko sifilis yang perlu di hindari, agar kesehatan seksual Anda tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: 4 Daftar IMS Paling Menular di Indonesia, No.3 Paling Bahaya

faktor risiko sifilis 2

Pentingnya Melakukan Aktivitas Seksual yang Aman

Aktivitas seksual yang aman merupakan langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan seksual dan mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk sifilis.

Terdapat beberapa alasan mengapa aktivitas seksual yang aman merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan seksual, seperti:

1. Mencegah Penularan Sifilis dan PMS Lainnya

2. Melindungi Kesehatan Pasangan dan Masyarakat

3. Mencegah Masalah Kesehatan Reproduksi yang Lebih Berbahaya

4. Mengurangi Stigma Terkait Penyakit Menular Seksual

Oleh karena itu, lakukanlah praktik seksual yang aman, untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih berbahaya, termasuk komplikasi sifilis yang dapat terjadi.

Hindarilah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi sifilis, serta jalani pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

Anda bisa melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terpercaya, seperti Klinik Utama Sentosa, agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin yang berpengalaman, siap membantu melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari sifilis.

Sehingga, saran pengobatan yang akan diberikan sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi pasien.

Tak perlu khawatir, karena Anda bisa berkonsultasi secara gratis melalui Chat Whatsapp yang tersedia selama 24 jam!

Jadi, jangan ragu ya, karena privasi dan kenyamanan Anda pastinya terjamin. Segera hubungi dokter dan jelaskan berbagai keluhan yang Anda alami ya!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya