Oktober 19, 2023

Penyakit Servisitis: Penyebab dan Cara Menghindarinya

penyakit servisitis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Penyakit servisitis adalah suatu kondisi medis yang sering kali kurang mendapat perhatian, namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi wanita.

Baca Juga: Ini Dia Langkah Diagnosis Servisitis yang Dokter Lakukan!

Servisitis bukanlah penyakit menular seksual, tetapi kondisi ini sering kali terjadi akibat infeksi yang menular melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan servisitis, seperti gonore, klamidia, dan human papillomavirus (HPV).

Penyakit Servisitis

Apa itu servisitis? Servisitis adalah peradangan yang terjadi di daerah serviks (leher rahim). Serviks adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim ke vagina. Peradangan serviks biasanya di sebabkan oleh infeksi atau iritasi, kondisi ini dapat memengaruhi wanita dari berbagai kelompok usia.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko menderita servisitis, seperti:

  • Berhubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Melakukan hubungan seksual di usia dini
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Berhubungan seksual yang tidak aman, seperti tidak menggunakan pelindung (kondom)

Penyebab Penyakit Servisitis

Penyebab utama penyakit servisitis adalah infeksi pada serviks atau leher rahim. Infeksi ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

1. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyebab paling umum penyakit servisitis. Beberapa infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan penyakit ini meliputi:

  • Klamidia: Chlamydia trachomatis adalah penyebab umum servisitis
  • Gonore (Kencing Nanah): Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri yang dapat menyebabkan gonore, yang juga dapat menyebabkan servisitis
  • Human Papillomavirus (HPV): HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks dan servisitis.

2. Alergi dan Iritasi

Beberapa wanita dapat mengalami servisitis sebagai respons dari alergi terhadap kondom, alat kontrasepsi, produk perawatan kebersihan, atau bahan kimia tertentu.

3. Penyebab Non-Infeksi

Terkadang, pernyakit servisitis dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau alergi yang jelas. Faktor-faktor seperti merokok, trauma, atau masalah kebersihan vaginal juga dapat memicu penyakit servisitis.

Gejala Penyakit Servisitis

Servisitis adalah kondisi medis yang dapat menunjukkan gejala dari ringan hingga parah. Gejala servisitis dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu gejala umum dan gejala yang sudah parah. Berikut adalah gejala umum yang dapat terjadi:

  • Rasa gatal atau terbakar di daerah genital, kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa serviks mengalami peradangan
  • Keluarnya cairan yang tidak normal, cairan ini dapat berupa cairan putih, kekuningan, atau berbau tidak sedap

Namun, apabila servisitis sudah parah, maka akan timbul gejala seperti:

  • Nyeri panggul, nyeri ini dapat menjalar hingga ke bagian bawah perut dan membuat aktivitas sehari-hari tidak nyaman
  • Demam, penyakit servisitis yang parah bisa di sertai dengan demam
  • Gangguan menstruasi, kondisi ini dapat berupa menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya, serta terjadi perubahan pada pola menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seksual, kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual

Cara Menghindari Penyakit Servisitis

Cara menghindari servisitis adalah melibatkan praktik seksual yang aman, menjaga kebersihan diri, serta menghindari faktor risiko. Berikut ini adalah penjelasan dari cara menghindari penyakit servisitis:

1. Penggunaan Kondom

Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat sangat efektif dalam mencegah penularan infeksi menular seksual, termasuk penyakit klamidia, gonore, dan HPV (human papillomavirus).

2. Vaksinasi HPV

Vaksinasi untuk melindungi diri dari infeksi human papillomavirus (HPV) dapat membantu mencegah perubahan pada serviks yang dapat menyebabkan servisitis. Konsultasikan dengan tenaga medis, seperti Klinik Utama Sentosa untuk mendapatkan vaksinasi HPV yang sesuai untuk Anda.

3. Berhubungan Seksual Aman

Berhubungan seksual dengan pasangan yang telah di tes dan di nyatakan bebas dari infeksi menular seksual dapat mengurangi risiko servisitis. Batasi juga jumlah pasangan seksual untuk mengurangi kemungkinan terpapar infeksi.

4. Menjaga Kebersihan

Menjaga kebersihan daerah genital adalah hal yang penting. Hindari penggunaan sabun atau produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengganggu pH alami area genital. Pembersihan area genital harus di lakukan dengan lembut dan menggunakan air biasa atau pembersih khusus yang di rekomendasikan oleh tenaga medis profesional.

5. Hindari Rokok dan Alkohol Berlebih

Merokok dan mengonsumsi alkohol berlebih dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Mengurangi kebiasaan ini dapat membantu menjaga kesehatan sistem reproduksi.

penyakit servisitis 2

6. Pemeriksaan Rutin

Menjalani pemeriksaan kesehatan reproduksi secara teratur, termasuk pemeriksaan panggul dan tes Pap smear dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan reproduksi, seperti servisitis pada tahap awal.

Perlu diingat bahwa tindakan di atas tidak menjamin perlindungan mutlak, tetapi dapat mengurangi risiko servisitis dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang penyakit servisitis, jangan ragu untuk mengunjungi Klinik Utama Sentosa.

Klinik Utama Sentosa, akan membantu Anda dalam menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin, seperti penyakit servisitis. Jangan khawatir karena pemeriksaan dan pengobatan di lakukan oleh dokter-dokter yang berpengalaman, serta di dukung oleh peralatan medis yang canggih dan lengkap.

Baca Juga: Dokter Spesialis untuk Penyakit Servisitis

Sehingga, pengobatan yang di berikan akan efektif dan sesuai dengan kondisi Anda. Kami juga menyediakan layanan konsultasi online yang dapat memudahkan Anda, untuk berkonsultasi langsung dengan dokter secara online.

Layanan ini dapat di akses melalui chat online, telepon, atau whatsapp, sehingga dapat di gunakan kapan dan di mana saja Anda butuhkan. Layanan ini gratis dan tersedia 24 jam untuk Anda, jadi tunggu apalagi segeral lakukan pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

Oktober 19, 2023

Penyakit Servisitis: Penyebab dan Cara Menghindarinya

penyakit servisitis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Penyakit servisitis adalah suatu kondisi medis yang sering kali kurang mendapat perhatian, namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi wanita.

Baca Juga: Ini Dia Langkah Diagnosis Servisitis yang Dokter Lakukan!

Servisitis bukanlah penyakit menular seksual, tetapi kondisi ini sering kali terjadi akibat infeksi yang menular melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan servisitis, seperti gonore, klamidia, dan human papillomavirus (HPV).

Penyakit Servisitis

Apa itu servisitis? Servisitis adalah peradangan yang terjadi di daerah serviks (leher rahim). Serviks adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim ke vagina. Peradangan serviks biasanya di sebabkan oleh infeksi atau iritasi, kondisi ini dapat memengaruhi wanita dari berbagai kelompok usia.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko menderita servisitis, seperti:

  • Berhubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Melakukan hubungan seksual di usia dini
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Berhubungan seksual yang tidak aman, seperti tidak menggunakan pelindung (kondom)

Penyebab Penyakit Servisitis

Penyebab utama penyakit servisitis adalah infeksi pada serviks atau leher rahim. Infeksi ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

1. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyebab paling umum penyakit servisitis. Beberapa infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan penyakit ini meliputi:

  • Klamidia: Chlamydia trachomatis adalah penyebab umum servisitis
  • Gonore (Kencing Nanah): Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri yang dapat menyebabkan gonore, yang juga dapat menyebabkan servisitis
  • Human Papillomavirus (HPV): HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks dan servisitis.

2. Alergi dan Iritasi

Beberapa wanita dapat mengalami servisitis sebagai respons dari alergi terhadap kondom, alat kontrasepsi, produk perawatan kebersihan, atau bahan kimia tertentu.

3. Penyebab Non-Infeksi

Terkadang, pernyakit servisitis dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau alergi yang jelas. Faktor-faktor seperti merokok, trauma, atau masalah kebersihan vaginal juga dapat memicu penyakit servisitis.

Gejala Penyakit Servisitis

Servisitis adalah kondisi medis yang dapat menunjukkan gejala dari ringan hingga parah. Gejala servisitis dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu gejala umum dan gejala yang sudah parah. Berikut adalah gejala umum yang dapat terjadi:

  • Rasa gatal atau terbakar di daerah genital, kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa serviks mengalami peradangan
  • Keluarnya cairan yang tidak normal, cairan ini dapat berupa cairan putih, kekuningan, atau berbau tidak sedap

Namun, apabila servisitis sudah parah, maka akan timbul gejala seperti:

  • Nyeri panggul, nyeri ini dapat menjalar hingga ke bagian bawah perut dan membuat aktivitas sehari-hari tidak nyaman
  • Demam, penyakit servisitis yang parah bisa di sertai dengan demam
  • Gangguan menstruasi, kondisi ini dapat berupa menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya, serta terjadi perubahan pada pola menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seksual, kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual

Cara Menghindari Penyakit Servisitis

Cara menghindari servisitis adalah melibatkan praktik seksual yang aman, menjaga kebersihan diri, serta menghindari faktor risiko. Berikut ini adalah penjelasan dari cara menghindari penyakit servisitis:

1. Penggunaan Kondom

Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat sangat efektif dalam mencegah penularan infeksi menular seksual, termasuk penyakit klamidia, gonore, dan HPV (human papillomavirus).

2. Vaksinasi HPV

Vaksinasi untuk melindungi diri dari infeksi human papillomavirus (HPV) dapat membantu mencegah perubahan pada serviks yang dapat menyebabkan servisitis. Konsultasikan dengan tenaga medis, seperti Klinik Utama Sentosa untuk mendapatkan vaksinasi HPV yang sesuai untuk Anda.

3. Berhubungan Seksual Aman

Berhubungan seksual dengan pasangan yang telah di tes dan di nyatakan bebas dari infeksi menular seksual dapat mengurangi risiko servisitis. Batasi juga jumlah pasangan seksual untuk mengurangi kemungkinan terpapar infeksi.

4. Menjaga Kebersihan

Menjaga kebersihan daerah genital adalah hal yang penting. Hindari penggunaan sabun atau produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengganggu pH alami area genital. Pembersihan area genital harus di lakukan dengan lembut dan menggunakan air biasa atau pembersih khusus yang di rekomendasikan oleh tenaga medis profesional.

5. Hindari Rokok dan Alkohol Berlebih

Merokok dan mengonsumsi alkohol berlebih dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Mengurangi kebiasaan ini dapat membantu menjaga kesehatan sistem reproduksi.

penyakit servisitis 2

6. Pemeriksaan Rutin

Menjalani pemeriksaan kesehatan reproduksi secara teratur, termasuk pemeriksaan panggul dan tes Pap smear dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan reproduksi, seperti servisitis pada tahap awal.

Perlu diingat bahwa tindakan di atas tidak menjamin perlindungan mutlak, tetapi dapat mengurangi risiko servisitis dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang penyakit servisitis, jangan ragu untuk mengunjungi Klinik Utama Sentosa.

Klinik Utama Sentosa, akan membantu Anda dalam menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin, seperti penyakit servisitis. Jangan khawatir karena pemeriksaan dan pengobatan di lakukan oleh dokter-dokter yang berpengalaman, serta di dukung oleh peralatan medis yang canggih dan lengkap.

Baca Juga: Dokter Spesialis untuk Penyakit Servisitis

Sehingga, pengobatan yang di berikan akan efektif dan sesuai dengan kondisi Anda. Kami juga menyediakan layanan konsultasi online yang dapat memudahkan Anda, untuk berkonsultasi langsung dengan dokter secara online.

Layanan ini dapat di akses melalui chat online, telepon, atau whatsapp, sehingga dapat di gunakan kapan dan di mana saja Anda butuhkan. Layanan ini gratis dan tersedia 24 jam untuk Anda, jadi tunggu apalagi segeral lakukan pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa!

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya