Agustus 26, 2023
Perkembangan Fase Terparah Penyakit Sifilis Tersier
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Jika tidak segera mendapatkan penanganan, sifilis akan berubah menjadi fase tersier. Kemungkinan seseorang yang telah mendapatkan komplikasi serius sampai membahayakan kesehatan.
Baca Juga : Bahaya Fase Laten Penyakit Sifilis, Benarkah Itu?
Selain itu penyakit sifilis atau raja singa memiliki gejala lain dalam perkembangan tingkat keparahannya. Infeksi ini berasal dari bakteri yang memiliki nama Treponema pallidum yang penularannya bisa dari hubungan seksual.
Gejala yang di timbulkan bisa di daerah kelamin, mulut, dubur, hingga tenggorokan. Penularan utama bisa dari aktivitas seksual tanpa pengaman, ternyata bisa juga menular lewat transfusi darah atau pemakaian jarum suntik bersamaan.
[ez-toc]Seperti apa fase tersier ini, simak lengkapnya di artikel ini! Supaya mengetahui betapa bahannya tahap ini bagi kesehatan tubuh bahkan menyebabkan kematian.
Karakteristik Fase Sifilis Tersier
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Tahapan sifilis biasanya dibagi menjadi empat tahap: primer, sekunder, tersier, dan laten.
Tahapan tersier adalah tahap lanjut dari penyakit sifilis. Tahap ini biasanya terjadi jika infeksi tidak diobati selama waktu yang cukup lama setelah tahap primer dan sekunder. Tahapan ini dapat mulai dalam beberapa tahun setelah infeksi awal.
Tahapan sifilis tersier di tandai oleh kerusakan serius pada organ dalam tubuh, termasuk jantung, otak, pembuluh darah, kulit, tulang, dan organ lainnya.
Gejala dan komplikasi tahap tersier bervariasi tergantung pada organ mana yang terpengaruh. Contoh gejala dan komplikasi dari tahap tersier sifilis meliputi:
1. Gumma
Ini adalah lesi atau benjolan yang terbentuk pada kulit, tulang, atau organ dalam. Gumma dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang serius.
2. Kerusakan Kardiovaskular
Infeksi sifilis yang tidak di obati dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempengaruhi jantung. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti aneurisma aorta atau masalah katup jantung.
3. Neurosifilis
Sifilis tersier juga dapat mengenai sistem saraf dan otak, menyebabkan gejala seperti gangguan mental, perubahan perilaku, gangguan gerakan, dan kelumpuhan.
4. Lesi Kulit dan Tulang
Sifilis tersier dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan tulang, yang dapat mengakibatkan luka yang sulit terobati dan deformitas tulang.
5. Kelumpuhan dan Gangguan Penglihatan
Jika saraf yang mengontrol otot mata terkena dampak, ini dapat menyebabkan kelumpuhan mata atau gangguan penglihatan.
Penting untuk diingat bahwa tahapan tersier sifilis jarang terjadi di era modern karena adanya pengobatan antibiotik yang efektif. Namun, jika tahap tersier terjadi, perawatan medis yang intensif dan tepat waktu sangat penting.
Penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin, menghindari praktik seks yang berisiko, dan berkomunikasi terbuka dengan pasangan seksual.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan mengenai riwayat seksual penderita untuk mencegah dan mengidentifikasi dini infeksi sifilis atau penyakit menular seksual lainnya.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Sifilis Sekunder Apakah Berbahaya?
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Agustus 26, 2023
Perkembangan Fase Terparah Penyakit Sifilis Tersier
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Jika tidak segera mendapatkan penanganan, sifilis akan berubah menjadi fase tersier. Kemungkinan seseorang yang telah mendapatkan komplikasi serius sampai membahayakan kesehatan.
Baca Juga : Bahaya Fase Laten Penyakit Sifilis, Benarkah Itu?
Selain itu penyakit sifilis atau raja singa memiliki gejala lain dalam perkembangan tingkat keparahannya. Infeksi ini berasal dari bakteri yang memiliki nama Treponema pallidum yang penularannya bisa dari hubungan seksual.
Gejala yang di timbulkan bisa di daerah kelamin, mulut, dubur, hingga tenggorokan. Penularan utama bisa dari aktivitas seksual tanpa pengaman, ternyata bisa juga menular lewat transfusi darah atau pemakaian jarum suntik bersamaan.
[ez-toc]Seperti apa fase tersier ini, simak lengkapnya di artikel ini! Supaya mengetahui betapa bahannya tahap ini bagi kesehatan tubuh bahkan menyebabkan kematian.
Karakteristik Fase Sifilis Tersier
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Tahapan sifilis biasanya dibagi menjadi empat tahap: primer, sekunder, tersier, dan laten.
Tahapan tersier adalah tahap lanjut dari penyakit sifilis. Tahap ini biasanya terjadi jika infeksi tidak diobati selama waktu yang cukup lama setelah tahap primer dan sekunder. Tahapan ini dapat mulai dalam beberapa tahun setelah infeksi awal.
Tahapan sifilis tersier di tandai oleh kerusakan serius pada organ dalam tubuh, termasuk jantung, otak, pembuluh darah, kulit, tulang, dan organ lainnya.
Gejala dan komplikasi tahap tersier bervariasi tergantung pada organ mana yang terpengaruh. Contoh gejala dan komplikasi dari tahap tersier sifilis meliputi:
1. Gumma
Ini adalah lesi atau benjolan yang terbentuk pada kulit, tulang, atau organ dalam. Gumma dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang serius.
2. Kerusakan Kardiovaskular
Infeksi sifilis yang tidak di obati dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempengaruhi jantung. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti aneurisma aorta atau masalah katup jantung.
3. Neurosifilis
Sifilis tersier juga dapat mengenai sistem saraf dan otak, menyebabkan gejala seperti gangguan mental, perubahan perilaku, gangguan gerakan, dan kelumpuhan.
4. Lesi Kulit dan Tulang
Sifilis tersier dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan tulang, yang dapat mengakibatkan luka yang sulit terobati dan deformitas tulang.
5. Kelumpuhan dan Gangguan Penglihatan
Jika saraf yang mengontrol otot mata terkena dampak, ini dapat menyebabkan kelumpuhan mata atau gangguan penglihatan.
Penting untuk diingat bahwa tahapan tersier sifilis jarang terjadi di era modern karena adanya pengobatan antibiotik yang efektif. Namun, jika tahap tersier terjadi, perawatan medis yang intensif dan tepat waktu sangat penting.
Penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin, menghindari praktik seks yang berisiko, dan berkomunikasi terbuka dengan pasangan seksual.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan mengenai riwayat seksual penderita untuk mencegah dan mengidentifikasi dini infeksi sifilis atau penyakit menular seksual lainnya.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Sifilis Sekunder Apakah Berbahaya?
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya