Maret 23, 2024

Waspada! Begini Gejala Kista Bartholin yang Perlu Kamu Perhatikan

gejala kista bartholin 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin merupakan salah satu masalah kesehatan yang mungkin jarang terdengar oleh banyak wanita.

Meskipun kista bartholin tidak berbahaya, tetapi gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Selain itu, pada beberapa kasus tertentu, kista bartholin dapat terinfeksi dan mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih lanjut.

Oleh karena itu, mari kita simak berbagai gejala kista bartholin yang umum terjadi dan cara mengatasinya di bawah ini.

Bagaimana Bentuk Kista Bartholin?

Kista bartholin merupakan pembentukan kantung berisi cairan yang terjadi ketika kelenjar bartholin mengalami penyumbatan.

Kelenjar bartholin sendiri merupakan kelenjar yang terletak di kedua sisi bibir vagina, yang berfungsi mengeluarkan cairan pelumas selama berhubungan seksual.

Ketika cairan yang keluar dari kelenjar ini tersumbat, cairan tersebut dapat terperangkap dan membentuk kista.

Pada umumnya, kista bartholin berbentuk bulat atau oval, dan ukurannya dapat bervariasi dari kecil hingga besar.

Penting untuk di catat bahwa bentuk dan ukuran kista bartholin bisa berubah seiring waktu, terutama jika kista mengalami peradangan atau infeksi.

Gejala Kista Bartholin

Pada sebagian besar kasus, kista bartholin tidaklah menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala dapat muncul jika ukuran kista semakin membesar.

Berikut ini adalah beberapa gejala kista bartholin yang umum terjadi dan perlu di perhatikan, antara lain:

1. Benjolan Kecil yang Tidak Terasa Sakit

Gejala awal kista bartholin adalah munculnya benjolan kecil yang tidak terasa sakit pada salah satu atau kedua sisi bibir vagina.

2. Kemerahan dan Pembengkakan pada Kedua Sisi Bibir Vagina

Kemerahan dan pembengkakan di sekitar bibir vagina, dapat menjadi respons tubuh terhadap munculnya kista bartholin.

3. Ketidaknyamanan saat Duduk, Berjalan, atau Bahkan Saat Berhubungan Seksual

Benjolan di vagina ini dapat berkembang menjadi lebih besar. Sehingga, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada saat duduk, berjalan, atau berhubungan seksual.

Jika kista terinfeksi dan menjadi abses, gejala lain yang lebih parah dan mengganggu mungkin akan muncul, seperti:

1. Benjolan kista yang membesar, terasa sakit, dan lunak

2. Terdapat nanah yang keluar dari benjolan kista

3. Vagina tampak membengkak

4. Demam

Penting untuk segera menghubungi profesional medis yang tepat, seperti dokter ginekologi yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.

Dokter dapat memberikan saran perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi gejala kista bartholin, baik pada tahap awal ataupun pada saat telah terinfeksi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Ciri Miss V Bermasalah yang Sering Diabaikan

gejala kista bartholin 2

Mengatasi Kista Bartholin dengan Perawatan yang Tepat

Perawatan kista bartholin, umumnya akan di sesuaikan dengan ukuran dan gejala kista bartholin yang muncul.

Jika kista muncul dengan ukuran yang kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter akan menyarankan untuk berendam di air hangat.

Anda bisa berendam di air hangat selama beberapa menit, dan lakukan secara rutin selama 3 sampai 4 hari.

Cara ini dapat membantu meredakan gejala kista bartholin dan terkadang bisa mengatasi kista yang berukuran kecil.

Namun, jika kista berkembang menjadi lebih besar dan di sertai dengan gejala yang lebih parah, sebaiknya segeralah lakukan pemeriksaan ke profesional medis yang terpercaya.

Tidak perlu khawatir! Karena Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ginekologi yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa, Jakarta.

Dokter dapat memberikan beberapa metode pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan, besar ukuran kista, dan kondisi kesehatan setiap pasien, seperti:

1. Penggunaan Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik dan pereda nyeri untuk mengatasi gejala kista bartholin yang muncul akibat infeksi.

2. Metode Pembedahan

Beberapa metode pembedahan mungkin di perlukan jika kista bartholin sulit di atasi dengan obat-obatan atau ketika kondisi ini terjadi berulang kali.

Berikut ini adalah beberapa metode pembedahan yang mungkin akan di lakukan oleh dokter, seperti:

  • Operasi insisi dan drainase
  • Pemasangan kateter
  • Marsupialisasi
  • Pengangkatan kelenjar bartholin

Penting untuk tidak mengabaikan gejala kista bartholin, dan segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kista bartholin, Anda bisa menghubungi dokter melalui layanan Konsultasi Dokter Online.

Layanan ini dapat Anda akses melalui Chat Whatsapp, yang tersedia selama 24 jam dan gratis tanpa biaya apapun.

Ingat! Artikel ini tidak bisa menggantikan informasi dan saran medis yang akurat. Untuk itu, hubungi dan konsultasikan dengan dokter, untuk mendapat saran yang sesuai.

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

Maret 23, 2024

Waspada! Begini Gejala Kista Bartholin yang Perlu Kamu Perhatikan

gejala kista bartholin 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin merupakan salah satu masalah kesehatan yang mungkin jarang terdengar oleh banyak wanita.

Meskipun kista bartholin tidak berbahaya, tetapi gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Selain itu, pada beberapa kasus tertentu, kista bartholin dapat terinfeksi dan mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih lanjut.

Oleh karena itu, mari kita simak berbagai gejala kista bartholin yang umum terjadi dan cara mengatasinya di bawah ini.

Bagaimana Bentuk Kista Bartholin?

Kista bartholin merupakan pembentukan kantung berisi cairan yang terjadi ketika kelenjar bartholin mengalami penyumbatan.

Kelenjar bartholin sendiri merupakan kelenjar yang terletak di kedua sisi bibir vagina, yang berfungsi mengeluarkan cairan pelumas selama berhubungan seksual.

Ketika cairan yang keluar dari kelenjar ini tersumbat, cairan tersebut dapat terperangkap dan membentuk kista.

Pada umumnya, kista bartholin berbentuk bulat atau oval, dan ukurannya dapat bervariasi dari kecil hingga besar.

Penting untuk di catat bahwa bentuk dan ukuran kista bartholin bisa berubah seiring waktu, terutama jika kista mengalami peradangan atau infeksi.

Gejala Kista Bartholin

Pada sebagian besar kasus, kista bartholin tidaklah menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala dapat muncul jika ukuran kista semakin membesar.

Berikut ini adalah beberapa gejala kista bartholin yang umum terjadi dan perlu di perhatikan, antara lain:

1. Benjolan Kecil yang Tidak Terasa Sakit

Gejala awal kista bartholin adalah munculnya benjolan kecil yang tidak terasa sakit pada salah satu atau kedua sisi bibir vagina.

2. Kemerahan dan Pembengkakan pada Kedua Sisi Bibir Vagina

Kemerahan dan pembengkakan di sekitar bibir vagina, dapat menjadi respons tubuh terhadap munculnya kista bartholin.

3. Ketidaknyamanan saat Duduk, Berjalan, atau Bahkan Saat Berhubungan Seksual

Benjolan di vagina ini dapat berkembang menjadi lebih besar. Sehingga, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada saat duduk, berjalan, atau berhubungan seksual.

Jika kista terinfeksi dan menjadi abses, gejala lain yang lebih parah dan mengganggu mungkin akan muncul, seperti:

1. Benjolan kista yang membesar, terasa sakit, dan lunak

2. Terdapat nanah yang keluar dari benjolan kista

3. Vagina tampak membengkak

4. Demam

Penting untuk segera menghubungi profesional medis yang tepat, seperti dokter ginekologi yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.

Dokter dapat memberikan saran perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi gejala kista bartholin, baik pada tahap awal ataupun pada saat telah terinfeksi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Ciri Miss V Bermasalah yang Sering Diabaikan

gejala kista bartholin 2

Mengatasi Kista Bartholin dengan Perawatan yang Tepat

Perawatan kista bartholin, umumnya akan di sesuaikan dengan ukuran dan gejala kista bartholin yang muncul.

Jika kista muncul dengan ukuran yang kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter akan menyarankan untuk berendam di air hangat.

Anda bisa berendam di air hangat selama beberapa menit, dan lakukan secara rutin selama 3 sampai 4 hari.

Cara ini dapat membantu meredakan gejala kista bartholin dan terkadang bisa mengatasi kista yang berukuran kecil.

Namun, jika kista berkembang menjadi lebih besar dan di sertai dengan gejala yang lebih parah, sebaiknya segeralah lakukan pemeriksaan ke profesional medis yang terpercaya.

Tidak perlu khawatir! Karena Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ginekologi yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa, Jakarta.

Dokter dapat memberikan beberapa metode pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan, besar ukuran kista, dan kondisi kesehatan setiap pasien, seperti:

1. Penggunaan Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik dan pereda nyeri untuk mengatasi gejala kista bartholin yang muncul akibat infeksi.

2. Metode Pembedahan

Beberapa metode pembedahan mungkin di perlukan jika kista bartholin sulit di atasi dengan obat-obatan atau ketika kondisi ini terjadi berulang kali.

Berikut ini adalah beberapa metode pembedahan yang mungkin akan di lakukan oleh dokter, seperti:

  • Operasi insisi dan drainase
  • Pemasangan kateter
  • Marsupialisasi
  • Pengangkatan kelenjar bartholin

Penting untuk tidak mengabaikan gejala kista bartholin, dan segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kista bartholin, Anda bisa menghubungi dokter melalui layanan Konsultasi Dokter Online.

Layanan ini dapat Anda akses melalui Chat Whatsapp, yang tersedia selama 24 jam dan gratis tanpa biaya apapun.

Ingat! Artikel ini tidak bisa menggantikan informasi dan saran medis yang akurat. Untuk itu, hubungi dan konsultasikan dengan dokter, untuk mendapat saran yang sesuai.

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya