Juni 28, 2023
Hematuria : Kencing Bercampur Darah
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kencing bercampur darah, juga dikenal sebagai hematuria, adalah kondisi di mana darah terlihat dalam urine atau air seni.
Baca Juga : Dokter Spesialis Kejantanan Pria
Jika sewaktu Anda menyadari bahwa air seni (urin) berwarna kuning yang sangat pekat sampai jadi warna kecoklatan atau kemerahan, bisa jadi terdapat kandungan darah pada urin tersebut.
Hematuria merupakan penyakit kelainan kencing yang harus diwaspadai karena normalnya air seni tidak boleh ada kandungan darah. Terkecuali bila sedang mengalami menstruasi.
Gejalanya juga bila timbul itu adalah tanda yang tidak boleh sampai terabaikan karena harus mencari tahu pemicunya. Yuk ketahui tentang hematuria, sebagai berikut!
[ez-toc]Penyakit ini di bedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Hematuria Makroskopik
Hematuria makroskopik terjadi ketika darah terlihat dengan mata telanjang dalam urin. Urin dapat terlihat merah muda, merah, atau bahkan seperti “air soda”.
Hematuria makroskopik dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, trauma, kanker, atau kondisi medis lainnya. Ini adalah jenis hematuria yang paling mudah dikenali karena perubahan warna yang terlihat pada urin.
- Hematuria Mikroskopik
Hematuria mikroskopik terjadi ketika darah dalam urin hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis.
Urin tampak normal secara visual, tetapi analisis mikroskopis menunjukkan adanya sel darah merah yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Jenis kencing berdarah ini dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, gangguan ginjal, atau kondisi lainnya. Kadang-kadang, penyebab hematuria mikroskopik tidak dapat diidentifikasi.
Penyebab Kencing Bercampur Darah (Hematuria)
Darah dapat hadir dalam urin dalam berbagai tingkat. Mulai dari jumlah yang sangat kecil yang mungkin hanya terlihat melalui pemeriksaan mikroskopis hingga jumlah yang lebih besar yang dapat terlihat dengan mata telanjang.
Ada beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan kencing bercampur darah, termasuk:
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi pada saluran kemih, seperti infeksi kandung kemih (sistitis) atau infeksi ginjal (pielonefritis), dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
2. Batu ginjal
Batu ginjal yang bergerak melalui saluran kemih dapat menyebabkan luka dan perdarahan, yang menghasilkan urine yang mengandung darah.
3. Infeksi menular seksual
Beberapa infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
4. Trauma atau cedera
Cedera pada ginjal, kandung kemih, atau saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan dalam urine.
5. Gangguan ginjal
Beberapa kondisi ginjal, seperti glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
6. Kanker
Kanker ginjal, kandung kemih, prostat, atau saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan dalam urine.
7. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit sistemik, seperti penyakit ginjal, penyakit darah, atau penyakit hati, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
Perawatan Untuk Urin Berdarah (Hematuria)
Perawatan hematuria akan tergantung pada penyebabnya. Langkah-langkah perawatan mungkin berbeda untuk setiap individu dan harus ditentukan oleh dokter atau profesional kesehatan yang merawat.
Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam perawatan hematuria:
1. Identifikasi dan pengobatan penyebab
Langkah pertama dalam perawatan hematuria adalah mengidentifikasi penyebabnya. Ini dapat melibatkan pemeriksaan fisik, anamnesis medis, analisis urine, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau ultrasonografi.
Setelah penyebab hematuria teridentifikasi, pengobatan akan menentukan sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Misalnya, jika infeksi saluran kemih adalah penyebabnya, maka antibiotik mungkin di resepkan.
2. Menjaga hidrasi yang baik
Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan urin dan mengurangi iritasi pada saluran kemih. Ini penting dalam mengurangi kemungkinan perdarahan lebih lanjut.
3. Hindari bahan iritan
Menghindari minuman beralkohol, makanan pedas, minuman berkafein, dan makanan atau minuman lain yang dapat menyebabkan iritasi saluran kemih dapat membantu mengurangi gejala dan memfasilitasi penyembuhan.
4. Pengobatan spesifik untuk kondisi penyerta
Jika hematuria terkait dengan kondisi medis lain seperti batu ginjal, penyakit ginjal, atau kanker. Pengobatan spesifik ini untuk kondisi tersebut akan direkomendasikan oleh dokter atau spesialis terkait.
5. Tindak lanjut dan pemantauan
Setelah perawatan awal, mungkin di perlukan tindak lanjut dan pemantauan untuk memastikan bahwa hematuria sembuh dan tidak muncul kembali. Ini mungkin melibatkan pemeriksaan urine berulang, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Apa Saja Pantagan Untuk Cystitis atau Infeksi Saluran Kemih?
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya
Juni 28, 2023
Hematuria : Kencing Bercampur Darah
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kencing bercampur darah, juga dikenal sebagai hematuria, adalah kondisi di mana darah terlihat dalam urine atau air seni.
Baca Juga : Dokter Spesialis Kejantanan Pria
Jika sewaktu Anda menyadari bahwa air seni (urin) berwarna kuning yang sangat pekat sampai jadi warna kecoklatan atau kemerahan, bisa jadi terdapat kandungan darah pada urin tersebut.
Hematuria merupakan penyakit kelainan kencing yang harus diwaspadai karena normalnya air seni tidak boleh ada kandungan darah. Terkecuali bila sedang mengalami menstruasi.
Gejalanya juga bila timbul itu adalah tanda yang tidak boleh sampai terabaikan karena harus mencari tahu pemicunya. Yuk ketahui tentang hematuria, sebagai berikut!
[ez-toc]Penyakit ini di bedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Hematuria Makroskopik
Hematuria makroskopik terjadi ketika darah terlihat dengan mata telanjang dalam urin. Urin dapat terlihat merah muda, merah, atau bahkan seperti “air soda”.
Hematuria makroskopik dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, trauma, kanker, atau kondisi medis lainnya. Ini adalah jenis hematuria yang paling mudah dikenali karena perubahan warna yang terlihat pada urin.
- Hematuria Mikroskopik
Hematuria mikroskopik terjadi ketika darah dalam urin hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis.
Urin tampak normal secara visual, tetapi analisis mikroskopis menunjukkan adanya sel darah merah yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Jenis kencing berdarah ini dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, gangguan ginjal, atau kondisi lainnya. Kadang-kadang, penyebab hematuria mikroskopik tidak dapat diidentifikasi.
Penyebab Kencing Bercampur Darah (Hematuria)
Darah dapat hadir dalam urin dalam berbagai tingkat. Mulai dari jumlah yang sangat kecil yang mungkin hanya terlihat melalui pemeriksaan mikroskopis hingga jumlah yang lebih besar yang dapat terlihat dengan mata telanjang.
Ada beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan kencing bercampur darah, termasuk:
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi pada saluran kemih, seperti infeksi kandung kemih (sistitis) atau infeksi ginjal (pielonefritis), dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
2. Batu ginjal
Batu ginjal yang bergerak melalui saluran kemih dapat menyebabkan luka dan perdarahan, yang menghasilkan urine yang mengandung darah.
3. Infeksi menular seksual
Beberapa infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
4. Trauma atau cedera
Cedera pada ginjal, kandung kemih, atau saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan dalam urine.
5. Gangguan ginjal
Beberapa kondisi ginjal, seperti glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
6. Kanker
Kanker ginjal, kandung kemih, prostat, atau saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan dalam urine.
7. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit sistemik, seperti penyakit ginjal, penyakit darah, atau penyakit hati, dapat menyebabkan kencing bercampur darah.
Perawatan Untuk Urin Berdarah (Hematuria)
Perawatan hematuria akan tergantung pada penyebabnya. Langkah-langkah perawatan mungkin berbeda untuk setiap individu dan harus ditentukan oleh dokter atau profesional kesehatan yang merawat.
Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam perawatan hematuria:
1. Identifikasi dan pengobatan penyebab
Langkah pertama dalam perawatan hematuria adalah mengidentifikasi penyebabnya. Ini dapat melibatkan pemeriksaan fisik, anamnesis medis, analisis urine, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau ultrasonografi.
Setelah penyebab hematuria teridentifikasi, pengobatan akan menentukan sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Misalnya, jika infeksi saluran kemih adalah penyebabnya, maka antibiotik mungkin di resepkan.
2. Menjaga hidrasi yang baik
Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan urin dan mengurangi iritasi pada saluran kemih. Ini penting dalam mengurangi kemungkinan perdarahan lebih lanjut.
3. Hindari bahan iritan
Menghindari minuman beralkohol, makanan pedas, minuman berkafein, dan makanan atau minuman lain yang dapat menyebabkan iritasi saluran kemih dapat membantu mengurangi gejala dan memfasilitasi penyembuhan.
4. Pengobatan spesifik untuk kondisi penyerta
Jika hematuria terkait dengan kondisi medis lain seperti batu ginjal, penyakit ginjal, atau kanker. Pengobatan spesifik ini untuk kondisi tersebut akan direkomendasikan oleh dokter atau spesialis terkait.
5. Tindak lanjut dan pemantauan
Setelah perawatan awal, mungkin di perlukan tindak lanjut dan pemantauan untuk memastikan bahwa hematuria sembuh dan tidak muncul kembali. Ini mungkin melibatkan pemeriksaan urine berulang, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan.
Periksa dan Konsultasi di Klinik Penyakit Kelamin Terbaik dan Terpercaya di Jakarta
Klinik untuk penyakit menular seksual dan kelamin terdekat di Jakarta yang berstandar internasional hanya ada Klinik Utama Sentosa yang memiliki alat medis yang lengkap dan canggih.
Lakukan pengobatan dengan konsultasi online secara gratis, bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, supaya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Memiliki dokter ahli penyakit kelamin dan staf medis profesional yang bisa menangani penyakit Anda secara langsung. Untuk masalah biaya pengobatan tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Klinik Utama Sentosa memiliki lokasi yang strategis, berada di daerah Jakarta, Indonesia. Dan juga sangat mengutamakan kesembuhan dan kepuasan serta sangat memprioritaskan setiap pasien.
Baca Juga : Apa Saja Pantagan Untuk Cystitis atau Infeksi Saluran Kemih?
Selain itu, terdapat fitur layanan konsultasi via WhatsApp yang dapat membantu kamu untuk berkonsultasi secara online dan gratis jika ada pertanyaan seputar penyakit kelamin.
Artikel Menarik Lainnya