November 3, 2023

Ketahui Risiko dan Cara Penularan Penyakit Sifilis

penularan sifilis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang telah ada selama berabad-abad, dan masih menjadi salah satu tantangan kesehatan yang signifikan. Penyakit ini memiliki beberapa tahap perkembangan yang berbeda dan gejala yang bervariasi, sehingga membuatnya sulit di deteksi tanpa pengetahuan yang cukup.

Baca Juga: Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Sifilis?

Oleh karena itu, pengetahuan tentang sifilis tidak hanya penting untuk individu yang aktif secara seksual, tetapi juga penting untuk masyarakat luas untuk mencegah penularan penyakit ini.

Pengertian Sifilis

Sifilis atau yang di sebut juga sebagai penyakit raja singa, adalah penyakit menular seksual (PMS) yang di sebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh dan menimbulkan berbagai gejala, tergantung pada tahap perkembangan infeksi. Sifilis memiliki empat tahap utama perkembangan, seperti:

1. Tahap Primer: Pada tahap ini biasanya muncul luka yang tidak terasa nyeri di tempat masuknya bakteri, luka bisa muncul pada alat kelamin, bibir vagina, anus, atau mulut.

2. Tahap Sekunder: Tahap ini muncul pada beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah luka muncul dan sembuh. Pada tahap ini, gejala yang muncul berupa ruam kulit, lecet di mulut atau alat kelamin, demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Tahap Laten: Setelah tahap sekunder, sifilis dapat memasuki tahap laten, di mana gejala tidak terlihat dan tidak terasa selama bertahun-tahun. Namun, infeksi tetap ada di dalam tubuh dan infeksi masih dapat menular kepada orang lain.

4. Tahap Tersier: Tahap ini adalah tahap lanjutan yang dapat berkembang jika tidak di obati selama bertahun-tahun. Sifilis tersier dapat memengaruhi organ dalam tubuh seperti otak, jantung, mata, hati, dan pembuluh darah.

Faktor Risiko Sifilis

Individu yang memiliki risiko terkena penyakit ini adalah individu yang aktif secara seksual. Namun, beberapa individu lainnya juga dapat memiliki risiko tinggi terinfeksi, seperti:

  • Seorang pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria
  • Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
  • Memiliki banyak pasangan seksual
  • Mengidap penyakit HIV/AIDS
  • Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi sifilis
  • Mengidap penyakit infeksi menular seksual lain, seperti klamidia, gonore, atau herpes genital

Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin dan menghindari risiko, agar terhindar dari penyakit sifilis.

Penularan Penyakit Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang dapat menular melalui beberapa cara, seperti:

1. Kontak Langsung dengan Luka

Sifilis dapat di tularkan melalui kontak langsung dengan luka pada seseorang yang terinfeksi. Ini termasuk kontak dengan luka yang muncul di alat kelamin, bibir vagina, anus, atau mulut. Penularan sifilis melalui kontak langsung ini, terjadi pada tahap awal sifilis ketika luka pada tahap awal masih ada.

2. Berhubungan Seksual dengan Orang yang Terinfeksi

Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi adalah cara penularan sifilis yang paling umum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

3. Penularan Ibu ke Anak

Penyakit ini juga dapat di tularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat persalinan, yang dapat menyebabkan sifilis kongenital pada bayi.

penularan sifilis 2

Mengatasi Penyakit Sifilis

Untuk mengatasi dan mencegah penularan sifilis, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

1. Menggunakan Kondom

Kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya. Penting untuk menggunakan kondom dengan benar dan konsisten dalam setiap akan berhubungan seksual.

2. Rutin Melakukan Tes Sifilis

Jika Anda memiliki faktor risiko yang tinggi, penting untuk menjalani tes sifilis secara rutin. Tes ini dapat mendeteksi infeksi pada tahap awal, memungkinkan pengobatan yang lebih efektif, dan mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

Jika Anda telah terinfeksi atau memiliki gejala sifilis, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke profesional medis, seperti Klinik Utama Sentosa. Dokter spesialis penyakit kulit kelamin, di Klinik Utama Sentosa, adalah dokter yang kompeten dan berpengalaman dalam menangani sifilis atau infeksi menular seksual lainnya.

Penyakit ini dapat di obati dengan menggunakan antibiotik yang di resepkan oleh dokter. Pengobatan yang efektif dan tepat waktu sangat penting untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi yang serius.

Baca Juga: Sifilis atau Gonore? Begini Perbedaan dan Pengobatannya

Pasangan seksual yang berisiko tertular sifilis juga harus di tes dan di obati, pemeriksaan penyakit sifilis di Klinik Utama Sentosa, menggunakan peralatan medis yang lengkap dan modern. Sehingga, Anda akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat.

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa, Anda dapat menggunakan layanan konsultasi online secara gratis dan tersedia selama 24 jam! Layanan ini dapat Anda akses kapan dan di mana saja Anda butuhkan.

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya

Artikel Terkini

klinik andrologi

November 3, 2023

Ketahui Risiko dan Cara Penularan Penyakit Sifilis

penularan sifilis 1

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang telah ada selama berabad-abad, dan masih menjadi salah satu tantangan kesehatan yang signifikan. Penyakit ini memiliki beberapa tahap perkembangan yang berbeda dan gejala yang bervariasi, sehingga membuatnya sulit di deteksi tanpa pengetahuan yang cukup.

Baca Juga: Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Sifilis?

Oleh karena itu, pengetahuan tentang sifilis tidak hanya penting untuk individu yang aktif secara seksual, tetapi juga penting untuk masyarakat luas untuk mencegah penularan penyakit ini.

Pengertian Sifilis

Sifilis atau yang di sebut juga sebagai penyakit raja singa, adalah penyakit menular seksual (PMS) yang di sebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh dan menimbulkan berbagai gejala, tergantung pada tahap perkembangan infeksi. Sifilis memiliki empat tahap utama perkembangan, seperti:

1. Tahap Primer: Pada tahap ini biasanya muncul luka yang tidak terasa nyeri di tempat masuknya bakteri, luka bisa muncul pada alat kelamin, bibir vagina, anus, atau mulut.

2. Tahap Sekunder: Tahap ini muncul pada beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah luka muncul dan sembuh. Pada tahap ini, gejala yang muncul berupa ruam kulit, lecet di mulut atau alat kelamin, demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Tahap Laten: Setelah tahap sekunder, sifilis dapat memasuki tahap laten, di mana gejala tidak terlihat dan tidak terasa selama bertahun-tahun. Namun, infeksi tetap ada di dalam tubuh dan infeksi masih dapat menular kepada orang lain.

4. Tahap Tersier: Tahap ini adalah tahap lanjutan yang dapat berkembang jika tidak di obati selama bertahun-tahun. Sifilis tersier dapat memengaruhi organ dalam tubuh seperti otak, jantung, mata, hati, dan pembuluh darah.

Faktor Risiko Sifilis

Individu yang memiliki risiko terkena penyakit ini adalah individu yang aktif secara seksual. Namun, beberapa individu lainnya juga dapat memiliki risiko tinggi terinfeksi, seperti:

  • Seorang pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria
  • Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
  • Memiliki banyak pasangan seksual
  • Mengidap penyakit HIV/AIDS
  • Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi sifilis
  • Mengidap penyakit infeksi menular seksual lain, seperti klamidia, gonore, atau herpes genital

Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin dan menghindari risiko, agar terhindar dari penyakit sifilis.

Penularan Penyakit Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang dapat menular melalui beberapa cara, seperti:

1. Kontak Langsung dengan Luka

Sifilis dapat di tularkan melalui kontak langsung dengan luka pada seseorang yang terinfeksi. Ini termasuk kontak dengan luka yang muncul di alat kelamin, bibir vagina, anus, atau mulut. Penularan sifilis melalui kontak langsung ini, terjadi pada tahap awal sifilis ketika luka pada tahap awal masih ada.

2. Berhubungan Seksual dengan Orang yang Terinfeksi

Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi adalah cara penularan sifilis yang paling umum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

3. Penularan Ibu ke Anak

Penyakit ini juga dapat di tularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat persalinan, yang dapat menyebabkan sifilis kongenital pada bayi.

penularan sifilis 2

Mengatasi Penyakit Sifilis

Untuk mengatasi dan mencegah penularan sifilis, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

1. Menggunakan Kondom

Kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya. Penting untuk menggunakan kondom dengan benar dan konsisten dalam setiap akan berhubungan seksual.

2. Rutin Melakukan Tes Sifilis

Jika Anda memiliki faktor risiko yang tinggi, penting untuk menjalani tes sifilis secara rutin. Tes ini dapat mendeteksi infeksi pada tahap awal, memungkinkan pengobatan yang lebih efektif, dan mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

Jika Anda telah terinfeksi atau memiliki gejala sifilis, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke profesional medis, seperti Klinik Utama Sentosa. Dokter spesialis penyakit kulit kelamin, di Klinik Utama Sentosa, adalah dokter yang kompeten dan berpengalaman dalam menangani sifilis atau infeksi menular seksual lainnya.

Penyakit ini dapat di obati dengan menggunakan antibiotik yang di resepkan oleh dokter. Pengobatan yang efektif dan tepat waktu sangat penting untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi yang serius.

Baca Juga: Sifilis atau Gonore? Begini Perbedaan dan Pengobatannya

Pasangan seksual yang berisiko tertular sifilis juga harus di tes dan di obati, pemeriksaan penyakit sifilis di Klinik Utama Sentosa, menggunakan peralatan medis yang lengkap dan modern. Sehingga, Anda akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat.

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa, Anda dapat menggunakan layanan konsultasi online secara gratis dan tersedia selama 24 jam! Layanan ini dapat Anda akses kapan dan di mana saja Anda butuhkan.

About the Author: Rara

Zahara Yunita adalah seorang Content Writer di Klinik Utama Sentosa. Saat ini saya fokus menulis artikel terkait kesehatan, khususnya penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit kelamin di Klinik Utama Sentosa.

Artikel Menarik Lainnya